Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kembali hunian hotel dan kunjungan wisata setelah terdampak pandemi Covid-19.
"Langkah pertama yang kami lakukan adalah mendorong anggota PHRI untuk menerapkan protokol kesehatan dan mengupayakan sebanyak mungkin mendapatkan sertifikasi CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan lingkungan," kata Sekjen PHRI Maulana Yusran, dikutip dari Antara, Rabu (1/4/2021).
Menurutnya, selama 2020 angka rata-rata tingkat hunian hotel di Indonesia hanya mencapai 34,30 persen atau turun dibandingkan 2019 yang mencapai 53,80 persen.
Selain menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga berupaya agar semua tenaga kerja hotel dan restoran segara divaksin karena mereka bekerja di sektor publik.
"Secara nasional jumlah pekerja hotel dan restoran yang terdata oleh Kementerian Kesehatan mencapai 121.485 orang dan di Sumbar sebanyak 2.300 orang," kata dia.
Kemudian pihaknya juga menggelar kampanye bepergian dengan aman serta melakukan adaptasi penjualan paket akomodasi di masa pandemi Covid-19. Paket yang ditawarkan mulai dari staycation, bekerja dari hotel, paket isolasi mandiri, hingga pertemuan dan perkawinan dengan tes usap antigen.
Baca Juga
Ia melihat tantangan yang dihadapi pelaku usaha hotel dan restoran di masa pandemi adalah masih adanya pembatasan kegiatan dan pergerakan wisatawan melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
"Ini membuat sulit dilakukan perkiraan angka tingkat hunian pada tahun ini," katanya.
Sebagai strategi menyikapi hal itu pihak hotel berupaya memanfaatkan tenaga kerja seminimal mungkin. Berikutnya tantangan yang dijumpai adalah terjadinya pertemuan secara daring sehingga menjadi tantangan bagi hotel yang memiliki ballroom.
"Menyikapi sejumlah tantangan tersebut pelaku usaha perhotelan dan restoran harus segera melakukan transformasi bisnis dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dan melakukan efisiensi," ujarnya.