Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya berhasil menemukan perangkat kotak hitam berupa rekaman percakapan dalam kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) dari pesawat Sriwijaya Air (SJ-182) yang jatuh di kepulauan Seribu (9/1/2021).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menuturkan setelah penghentian operasi gabungan secara resmi pada (21/2/2021), KNKT dibantu oleh tim penyelam, Basarnas, TNI/AL melanjutkan pencarian selama 1,5 bulan. Upaya tersebut, lanjutnya, tak kunjung membuahkan hasil.
Setelah itu, lanjutnya, tim sempat absen dalam pencarian selama sepekan guna menentukan metode yang paling efektif untuk menemukan perangkat CVR tersebut. Hingga akhirnya dipilihlah metode yang menggunakan kapal pengisap lumpur.
Terlebih, pihaknya sudah mengetahui lokasi CVR tersebut dan membuat tanda 90 meter x 90 meter dengan kondisi berlumpur. Kemudian, dengan penyedot lumpur pihaknya menyedot hingga kedalaman 1 meter.
"Setelah tiga hingga empat hari beroperasi belum ketemu. Saya berpikir metode apalagi yang akan digunakan. Saya sempat ditanya kalau CVR tidak ketemu gimana saya gak bisa jawab. Saya belum siap menjawab kalau CVR belum ketemu. Kalau semua sudah menyerah baru saya katakan kami tidak sanggup," ujarnya, Rabu (31/3/2021).
Dia pun merasa sangat lega dan gembira karena pada pencarian hari terakhir kemarin (30/3/2021), CVR berhasil ditemukan.
Baca Juga
CVR yang telah ditemukan tersebut, kata dia, akan dibawa ke laboratorium dengan proses pembacaan data yang memakan waktu 3 hari sampai dengan 1 minggu.
KNKT selanjutnya akan membuat transkrip percakapan untuk dicocokan dengan data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) guna menghasilkan analisa yang paripurna atas jatuhnya pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut.
"Dari apa yang disampaikan bahwa menujukan kami dari pemerintah serius melakukan investigasi. Termasuk dari arahan Presiden Joko Widodo untuk membuka setransparan mungkin hasilnya supaya kelak tak terulangvlagi kejadian serupam. Jadi ini menujukan usaha dari pemerintah sangat serius agar bisa mengungkap kecelakaan ini. Indonesia tidak main-main," tekannya.
Sebagai informasi pada 9 Januari 2021, pesawat jenis Boeing 737-500 berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno –Hatta Jakarta pada pk.14.36 dengan tujuan Bandar Udara Supadio Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182 jatuh di sekitar pulau Laki dan pulau Lancang. Penerbangan tersebut membawa 2 pilot, 4 awak kabin dan 56 penumpang.