Bisnis.com, JAKARTA - Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengungkapkan bahwa pembagian dividen dari PT Freeport Indonesia akan mulai dinikmati tahun ini.
Selama 2 tahun terakhir ini sejak divestasi saham Freeport, kata Orias, tidak ada pembagian dividen akibat adanya transisi operasi penambangan dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah.
"Diharapkan dividen tahun ini dimulai sekitar US$200 juta [Rp2,8 triliun]. Lalu akan naik terus sampai di 2023 di level US$1 miliar per tahun. Itu porsi 51 persen bersama MIND ID dan Pemda Papua, sesuai dengan asumsi harga tembaga pada saat dibuatnya rencana jangka panjang," ujar Orias dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (31/3/2021).
Kemudian mulai 2024 dan 2025, dividen yang diberikan diperkirakan dapat mencapai sekitar US$1,5 miliar per tahun. Sehingga hingga 2025, total dividen yang diterima kurang lebih mencapai US$4,6 miliar.
Dengan demikian dana yang dikeluarkan untuk membeli 51 persen saham Freeport sebesar US$3,85 miliar akan balik modal pada 2025.
Orias juga optimistis nilai dividen tersebut berpotensi melebihi dari yang diperkirakan karena adanya kenaikan harga komoditas tembaga.
Baca Juga
"Jadi US$4,6 miliar itu dengan asumsi harga tembaga kita di posisi US$2,75. Posisi hari ini US$4. Jadi kami sangat optimistis bahwa angka itu bisa lebih," katanya.