Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ({PUPR) menyatakan penyelesaian renovasi Pasar Legi di Kota Surakarta akan lebih cepat sekitar 1-2 bulan. Adapun, renovasi tersebut dibutuhkan lantaran Pasar Legi sempat terbakar pada Oktober 2018.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini perkembangan renovasi Pasar Legi telah mencapai 25,9 persen atau lebih cepat dari rencana yang seharusnya di level 20 persen. Basuki menyatakan renovasi Pasar Legi memiliki waktu penyelesaian 390 hari sejak dimulai pada November 2020.
"Kontraknya selesai November 2021, tapi progresnya lebih cepat. Paling lambat Oktober 2021 akan kita selesaikan, sehingga para pedagang yang sekarang ditempatkan di pasar darurat bisa lebih cepat menempati," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/3/2021).
Paket proyek konstruksi renovasi Pasar Levi dimenangkan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero). Anggaran negara yang dikucurkan untuk proyek tersebut mencapai Rp104,3 miliar.
Pasar Legi dibangun di atas lahan seluas 21.9 hektar dengan luas bangunan 31.07 hektar yang menampung 337 unit kios, 1.932 unit los, dan 250 unit plataran. Bangunan pasar terdiri dari 4 Zona yakni Blok A, Blok B, Blok C, dan Blok D dengan masing-masing gedung memiliki 3 lantai yaitu semi basement, lantai dasar, dan lantai atap. Konstruksi pasar didesain
Pembangunan Pasar Legi menggunakan konsep green building seperti yang diadaptasi pada bangunan Pasar Klewer. Basuki telah menginstruksikan agar bangunan Pasar Legi mengedepankan sirkulasi udara dan penghijauan pada area parkir.
Basuki berharap penggunaan konsep hijai pada Pasar Legi mampu mengurangi penggunaan daya listrik. Pasalnya, konsep hijau membuat bangunan memiliki desain sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik
Dengan demikian, bangunan dengan konsep hijau lebih ramah lingkungan. Bangunan Pasar Legi telah mendapatkan sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Pratama.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan percepatan renovasi tersebut merupakan bukti perhatian pemerintah pusat.
"Ini bukti perhatian Pemerintah pusat, semoga setelah renovasi pasar selesai bisa segera dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian di Kota Solo, khususnya," katanya.
Seperti diketahui, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, menyebut ada sekitar 200 unit kios di Pasar Legi yang dilalap api saat kebakaran 2018 silam.
Sedangkan mengenai penyebab kebakaran, Subagiyo mendapat informasi dari petugas satpam pasar setempat dipicu korsleting. Namun, untuk pastinya masih menunggu pemeriksaan pascakebakaran nanti oleh kepolisian.
Subagiyo mengungkapkan di pasar itu ada lebih dari 1.000 unit kios. "Saat ini fokus kami penyelamatan pedagang dan barang-barang dagangan mereka," katanya.