Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar akan akan memprioritaskan masyarakat di wilayah perairan Morowali untuk memperoleh bantuan keramba jaring apung (KJA) maupun alat tangkap yang ramah lingkungan.
Hal ini dianggap merupakan solusi mengatasi terhadap maraknya praktik pengeboman ikan di wilayah tersebut.
“Kami mendorong untuk beralih pada alat tangkap yang ramah lingkungan, jangan melakukan pengeboman lagi," tegas Antam dalam keterangan persnya, Rabu (24/3/2021).
Plt. Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Matheus Eko Rudianto menyampaikan KKP telah memiliki Rencana Aksi Nasional (RAN) Pemberantasan Destructive Fishing. Salah satunya melalui kampanye stop destructive fishing atau praktik penangkapan ikan dengan cara merusak.
"Kampanye ini merupakan salah satu pelaksanaan rencana aksi nasional," jelas Eko.
Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Pung Nugroho Saksono mengatakan pihaknya akan mendukung kampanye destructive fishing tersebut.
"Ada air surveillance dan tiga armada kapal pengawas yang akan mendukung kampanye ini yaitu KP. Orca 04, KP. Hiu 02 dan KP. Hiu 5," ujarnya.
Selama 2021, KKP setidaknya telah melakukan proses hukum terhadap 20 orang pelaku penangkapan ikan dengan cara yang merusak. Sebanyak 15 orang diproses hukum karena melakukan pengeboman ikan sedangkan 5 orang melakukan penyetruman.