Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2021 akan mencapai negatif 0,1 persen.
"Kita berharap mencapai zona netral, tapi kita masih mungkin mendekati di 0,1 negatif," ujar Sri Mulyani dalam paparan APBN KITA, Selasa (23/3/2021).
Menurutnya, jajaran Kementerian Keuangan mematok pertumbuhan dalam kisaran minus 1 persen hingga minus 0,1 persen untuk kuartal I/2021.
Untuk keseluruhan tahun, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.
Sementara itu, lembaga-lembaga global seperti OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,9 persen. Sri Mulyani mengungkapkan proyeksi OECD ini meningkat dari sebelumnya sebesar 4 persen.
IMF dan Bank Dunia masing-masing memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8 persen dan 4,4 persen pada tahun ini.
Baca Juga
"Ini adalah suatu yang kita perlu jaga dari sisi konsitensi proyeksi dan terutama kalau ada tanda-tanda pemulihan untuk diperkuat," tegas Sri Mulyani.
Sejalan dengan itu, dia mengungkapkan pihaknya akan terus memperhatikan dinamika global yang bisa menimbulkan risiko.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartato memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4 persen hingga 5,5 persen pada tahun ini.
Menurut Airlangga, pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021 didorong dengan peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor yang sejalan dengan kelanjutan program pemulihan ekonomi nasional serta implementasi UU Cipta Kerja.