Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan cryptocurrency atau mata uang kripto seperti bitcoin tidak dapat berfungsi sebagai pengganti yang efektif untuk dolar AS.
Bitcoin telah menikmati ketenaran baru selama setahun terakhir karena adopsi cryptocurrency oleh perusahaan besar membuat harganya melonjak. Perusahaan termasuk Tesla, MicroStrategy, dan Square semuanya telah berinvestasi dalam bentuk mata uang kripto. Sementara itu, para pemain di sektor keuangan mulai terbiasa menggunakan cryptocurrency sebagai aset alternatif.
Perkembangan positif tersebut membantu lonjakan bitcoin setinggi US$61.742 awal bulan ini karena lebih banyak investor mencari untung dari popularitas token yang semakin meningkat.
Powell memiliki keraguan tentang cryptocurrency dan kasus penggunaannya. Token itu mungkin pengganti emas, tetapi perubahan harga yang liar membuat mereka tidak layak untuk menggantikan dolar, kata kepala bank sentral itu dalam telekonferensi yang diselenggarakan oleh Bank of International Settlements.
"Aset kripto sangat mudah berubah - lihat bitcoin - dan karena itu tidak benar-benar berguna sebagai penyimpan nilai," kata Powell, menurut MarketWatch. "Mereka tidak didukung oleh apa pun. Mereka lebih merupakan aset untuk spekulasi."
Bitcoin turun sedikit sepanjang hari setelah pernyataan Powell. Mata uang kripto ini diperdagangkan tepat di atas US$57.000 pada siang hari waktu AS, naik sekitar 98 persen (year-to-date/ytd).
Meskipun mata uang kripto tidak mungkin mendapatkan bantuan Fed, bank sentral telah mempertimbangkan untuk membuat mata uang digitalnya sendiri.
Baca Juga
The Fed bermitra dengan peneliti MIT pada bulan Agustus untuk membangun dan menguji mata uang digital bank sentral. Para pejabat berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang mata uang digital dan potensi penerapannya melalui tes, menurut Anggota Dewan Gubernur Fed Lael Brainard. "Namun, token yang dimasukkan dalam penelitian ini hanyalah hipotesis," tambah Brainard.
Powell menegaskan bahwa, meskipun bank masih mempelajari potensi dolar digital, pemeriksaan serius diperlukan sebelum mata uang semacam itu diterapkan.
"Untuk bergerak maju dalam hal ini, kami membutuhkan dukungan dari Kongres, dari administrasi, dari elemen masyarakat luas, dan kami belum benar-benar memulai pekerjaan keterlibatan publik itu," katanya, dikutip dari Business Insider.
"Karena dolar AS adalah mata uang cadangan utama dunia, kami tidak perlu terburu-buru dalam proyek ini. Kami tidak [perlu] menjadi yang pertama memasarkannya."