Bisnis.com, DENPASAR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah merancang pembukaan pariwisata di Bali melalui Free Covid Corridor atau travel corridor yang direncanakan pada Juni atau Juli 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pembukaan pariwisata harus memenuhi sejumlah persyaratan antara lain angka Covid-19 yang terkendali, dan peningkatan tingkat kepatuhan protokol kesehatan dengan 3M, serta penguatan dari 3T, dan vaksinasi.
Pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 2 juta masyarakat Bali telah memperoleh vaksin Covid19 pada Juni mendatang.
"Kami tadi membahas dengan Menteri Luar Negeri dan kementerian dari lembaga terkait, semua sudah memberikan masukan, dan kami mencapai kesepakatan untuk memulai proses finalisasi dari persiapan dalam konsep travel corridor arrangements," tuturnya di Poltekpar Bali, Rabu (17/3/2021).
Adapun negara yang akan menjajaki kerja sama dengan Bali untuk pelaksanaan travel corridor ini diutamakan yang telah memiliki konsep travel corridor agreement dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, pelaksanaan 3 T yang kuat, memiliki hubungan timbal balik dengan pulau ini, dan memiliki return home policy yang sesuai dengan kebutuhan dari faktor kesehatan di Bali.
Lebih lanjut, sambungnya, ada beberapa negara yang telah disebutkan dalam rapat tersebut seperti Belanda, China, Dubai atau Timur Tengah, dan Singapura.
"Nanti kami akan pilih, jadi ada beberapa negara yang dibicarakan tapi ini akan finalisasi tergantung travel corridor arrangement masing-masing negara," kata dia.
Menurut Sandi, pembukaan pariwisata di Pulau Dewata dengan konsep ini dimulai pada 3 zona hijau yakni Nusa Dua, Ubud dan Sanur. Kemudian, pembukaan akan dilakukan uji coba sebelum Juni atau Juli mendatang.
"Artinya kita punya waktu 3 bulan lagi untuk persiapan," tambahnya.