Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertahankan Pasarnya di Selat Madura, Pelindo III Benahi Sejumlah Hal

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) bergegas melakukan sejumlah pembenahan seiring dengan kembalinya operator terminal global DP World ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III akan melakukan pembenahan di sejumlah pelabuhan kelolaannya untuk memastikan pasar yang sudah terbentuk tetap bisa bertahan. 

Terlebih dengan kembalinya operator terminal global DP World ke seputaran Tanjung Perak, Jawa Timur.

VP Corporate Communication PT Pelindo III R. Suryo Khasabu mengatakan secara umum pembenahan akan dilakukan untuk Terminal Teluk Lamong dan Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Untuk TPS, dia mengemukakan akan ada peremajaan alat angkat dan angkut untuk menunjang aktivitas terminal.

Sementara untuk Terminal Teluk Lamong, sambungnya, akan ada penambahan kapasitas lapangan penumpukan petikemas dan akses berupa fly over yang langsung menghubungkan ke jalan tol.

Saat ini kemajuan akses fly over sudah mencapai 97 persen. Tak hanya itu, di TTL akan ada penambahan panjang dermaga 150 meter dengan progres kemajuan saat ini mencapai 88 persen.

Alhasil dengan perpanjangan dermaga tersebut, nantinya secara total panjang dermaga akan mencapai 650 meter dari semula yakni 500 meter.

“Hal-hal tersebut yang utamanya akan kami lakukan. Sementara untuk fasilitas kelolaan lainnya juga akan terus dilakukan pembenahan,” ujarnya, Minggu (7/3/2021).

Adapun sebelumnya, DP World juga merupakan mitra Pelindo III dalam mengelola Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Kemitraan keduanya berakhir pada 28 April 2019. Keduabelah pihak sepakat tidak memperpanjang kerja sama.

DP World masuk menjadi pemegang saham TPS setelah mengakuisisi saham Holding Company P&O Port, induk P&O Dover, pada 1 Maret 2006. Adapun P&O Dover memiliki 49 persen saham TPS sejak 1999 setelah Pelindo III melakukan privatisasi saham di TPS.

Setelah akuisisi, maka seluruh aset dan penyertaan milik P&O Dover berpindah ke DP World, termasuk saham di TPS, sehingga komposisi saham TPS adalah 51 persen milik Pelindo III dan 49 persen milik DP World.

Untuk mengembalikan 49 persen saham TPS ke pangkuan Pelindo III, BUMN operator pelabuhan itu merogoh kocek Rp490 miliar. Dengan kepemilikan 100 persen, maka Pelindo III memiliki kesempatan mengelola TPS secara mandiri dan mengoptimalkan pengelolaan aset negara. 

Namun, kini DP World kembali ke seputaran Tanjung Perak bersama dengan Maspion Group untuk membangun terminal Peti Kemas di Gresik.

Pakar maritim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Raja Oloan Saut Gurning melihat DP World sebagai operator terminal dunia memang cukup agresif melakukan pengembangan pengelolaan terminal di berbagai belahan dunia.

Operator 82 terminal di 40 negara itu memandang Jawa Timur memiliki potensi besar bisnis pengelolaan terminal kontainer. 

“[Ini] akibat tren peningkatan kontainerisasi dan trafik perdagangan domestik Indonesia timur yang kuat,” jelasnya saat dihubungi, Sabtu (6/3/2021).

Menurut Saut, keberadaan terminal baru Maspion-DP World akan menjadi opsi baru bagi pengguna jasa. Tetapi, pelayaran, pemilik barang, dan forwarder tetap melihat total biaya dan waktu (lead-time) logistik sebagai parameter untuk menentukan pilihan.

Total biaya dan waktu logistik itu pun dipengaruhi oleh operasi di darat asal dan tujuan barang (inventori, transportasi dan distribusi), operasi pelayaran, serta kegiatan di pelabuhan. 

Dengan kata lain, terminal-terminal kontainer di sekitar Tanjung Perak yang dikelola Pelindo III, seperti TPS, Terminal Teluk Lamong, Terminal Berlian, dan Terminal Manyar Gresik/JIIPE, harus cepat-cepat berbenah.

“Ini menjadi tantangan bagi operator terminal kontainer untuk selalu melakukan adaptasi, respons cepat inovasi serta memperhatikan berbagai ekspektasi pengguna jasa pada era multiopsi saat ini,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper