Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Targetkan Tiga Sektor Utama Penyokong Indonesia di 2040

Momentum Indonesia Emas bisa dimanfaatkan untuk tata ulang bisa mandiri, tiga sektor utama energi, pangan dan kesehatan.
MoU Sarinah, salah satu anggota Holding BUMN Pariwisata, dengan mitra global. Istimewa
MoU Sarinah, salah satu anggota Holding BUMN Pariwisata, dengan mitra global. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menargetkan pasca pandemi Covid-19 sebagai momentum menata ulang kemandirian Indonesia di tiga sektor utama yakni energi, pangan, dan kesehatan.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menuturkan Indonesia dalam 20 tahun mendatang atau pada 2040 akan masuk menjadi lima negara dengan ekonomi terbesar.

"Kami harapkan momentum ini bisa dimanfaatkan untuk tata ulang bisa mandiri, tiga sektor utama energi, pangan dan kesehatan. Tiga sektor utama ini merupakan kebutuhan primer, adanya ketahanan pangan, kesehatan dan energi betul-betul modal penting sebuah negara besar seperti Indonesia menjadi pemain ekonomi terbesar di dunia," urainya, Kamis (4/3/2021).

Dia menerangkan sejumlah upaya pun dipersiapkan pemerintah melalui kementeriannya untuk dapat memenuhi target besar dalam 3 sektor tersebut. Pada sektor energi, Kementerian BUMN membentuk konsorsium untuk membangun industri baterai mobil listrik sebagai salah satu sumber energi terbarukan.

Sementara dari sektor kesehatan, holding BUMN farmasi pun dibentuk oleh pemerintah dan menjadikan momentum Covid-19 sebagai bagian dari upaya membentuk industri farmasi dalam negeri, termasuk dalam pengembangan vaksin.

Dari sektor pangan, pemerintah mulai membentuk lumbung nasional, dan sejumlah holding BUMN terkait pangan seperti PTPN dan Holding BUMN pangan.

"Kami lihat peran berbagai lembaga ini diharapkan akan mampu membuat Indonesia melalui tahapan recovery dan restart. Kami harapkan melalui berbagai kegiatan investasi, proyek strategis nasional dan BUMN dapat mempercepat pemulihan," urainya.

Pengembangan ketiga sektor tersebut dilakukan untuk menyambut Indonesia Emas dalam jangka waktu menengah dan panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper