Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola resort dan kasino Genting Malaysia Bhd. berencana kembali melakukan pemotongan gaji karena perusahaan tengah berusaha memangkas biaya operasi di tengah pandemi virus Corona yang berkepanjangan.
Genting Malaysia, unit konglomerat Genting Bhd. yang dikendalikan oleh taipan Malaysia Lim Kok Thay, meminta beberapa karyawan untuk menyetujui pengurangan sementara sebesar 15 persen atau 20 persen gaji pokok mereka sesuai jabatan. Kebijakan ini terungkap dalam memo internal tertanggal 1 Maret 2021 yang dikutip oleh Bloomberg News.
Beberapa pekerja diminta untuk mengambil cuti tanpa upah satu hari dalam seminggu. Pemotongan akan berlaku hingga Mei, menurut memo itu. Manajemen senior secara sukarela setuju untuk menerima pemangkasan sebesar 20 persen dari gaji mereka untuk periode yang sama.
Ini adalah kedua kalinya pengelola kasino tersebut memangkas gaji karyawan sejak dimulainya pandemi tahun lalu. Pada bulan April 2020, konglomerasi ini mengumumkan pengurangan gaji seluruh grup pertama sejak didirikan pada tahun 1965 setelah pandemi mengguncang kasino, kapal pesiar, dan resornya.
Sayangnya, perwakilan Genting Malaysia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pembatasan sosial di Malaysia dan penutupan perbatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran infeksi Covid-19 memaksa Genting untuk menutup operasi lokalnya lagi pada 22 Januari 2021.
Baca Juga
Lalu lintas turis ke resor puncak bukit di negara bagian Pahang tersebut kemungkinan akan tetap sepi hingga beberapa waktu ke depan. Bahkan setelah peluncuran vaksin baru-baru ini, menurut memo perusahaan.
Resorts World Genting dibuka kembali setelah pemerintah mengurangi pembatasan pergerakan yang memaksanya ditutup selama lebih dari tiga minggu. Namun, Genting Malaysia mengatakan tetap berhati-hati terhadap prospek jangka pendek industri rekreasi dan perhotelan.
“Kami perlu mengontrol basis biaya Resort World Genting untuk memastikan keberlanjutan bisnis kami dan untuk membantu melindungi pekerjaan sebanyak mungkin,” kata Lee Choong Yan, Presiden Genting Malaysia yang sekaligus merupakan Kepala Operasional dan Direktur Eksekutif, dalam memo tersebut.