Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikritik Soal Stimulus Kendaraan Listrik, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Sri Mulyani menjelaskan bahwa insentif mobil listrik itu terpisah dari kebijakan PPnBM yang baru diluncurkan. Bahkan, produksinya sendiri mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengeluarkan stimulus untuk kendaraan berupa pengurangan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) demi menarik konsumsi masyarat kelas menengah.

Namun, kebijakan tersebut dikritisi banyak pihak karena pemerintah dianggap tidak memberikan keberpihakan untuk transportasi listrik.

“Kendaraan listrik ada satu sendiri policy-nya [kebijakannya] yang sudah ada dalam PP-nya [peraturan pemerintah]. Dan produksinya juga akan dapat pemihakan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kebijakan mobil listrik itu dibuat untuk memulihkan perekonomian, khususnya meningkatkan permintaan untuk kelompok kelas menengah dan menengah atas.

“Tapi tidak terlalu atas banget karena mereka mepunyai daya beli,” jelasnya.

Untuk stimulus PPnBM yang ada saat ini, insentif berikan untuk kategori kendaraan sedan tipe kapasitas silinder maksimal 1.500 cc. Lalu 4x2 tipe dengan kapasitas silinder maksimal 1.500 cc.

Pertimbangannya adalah untuk bagian tersebut karena mengandung tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 70 persen. Selain itu pembelinya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah dan tingkat pasarnya tinggi.

Besaran PPnBN adalah penurunan 100 persen dari tarif untuk tiga bulan pertama yang terhitung dari Maret. Tiga bulan kedua turun jadi 50 persen dan 25 persen di sisa bulan 2021.

“Jadi dalam hal ini kita memang sengaja mendesain agar front loading. Tujuanya memacu confidence masyarakat. Ini simultan bisa memulihkan ekonomi,” terang Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper