Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha truk angkutan barang tak luput dari dampak banjir yang menggenangi sejumlah wilayah beberapa hari terakhir, khususnya di Jakarta, Bekasi, Karawang dan sekitarnya. Kerugian ditaksir bisa mencapai Rp30 juta per truk.
Sekretaris Jenderal Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI) Kyatmaja Lookman mengatakan banjir kali lebih parah dari tahun sebelumnya, sehingga berdampak lebih bagi angkutan lintas. Banjir yang terjadi secara otomatis membuat semua kegiatan terganggu sehingga truk tidak bisa mengirim barang dari dan menuju kawasan industri.
"Padahal kan [Bekasi dan Karawang] daerah industri," katanya kepada Bisnis.com, Senin (22/2/2021).
Dia memperkirakan kerugian yang akan dialami pengusaha mencapai Rp1,5 juta per hari. Hal itu diungkapkan Lookman mengingat dampak keterlambatan pengiriman barang yang dialami truk akibat banjir yang akan berakibat terhadap penambahan ongkos. Selain itu banjir tentu berisiko membuat barang dan kendaraan rusak kalau terendam air sehingga potensi kerugian akan lebih besar.
"Dampak keterlambatan sudah pasti ya, juga potensi kerusakan kendaraan kalau terendam dan klaim ganti rugi bila barang basah," ungkapnya.
Terkait dengan kendaraan yang terendam banjir, Lookman menaksir kerugian bisa mencapai Rp30 juta per truk apalagi bila yang rusak adalah mesin kendaraan tersebut.
Baca Juga
Mengingat besarnya kerugian yang akan ditimbulkan, Lookman berharap pemerintah beserta stakeholder terkait dapat mengantisipasi banjir yang notabenenya merupakan musibah yang dapat dicegah.
Dia mengapresiasi sejumlah infrastruktur yang telah dibangun pemerintah seperti pembuatan waduk untuk mencegah terjadinya banjir berulang. Namun menurutnya, normalisasi sungai dan pemasangan turap harus terus dilakukan agar masalah seperti meluapnya sungai dan jebolnya tanggul tidak terulang lagi.
"Kalau tidak banjir akan jalan terus," tutupnya.