Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSA: Trayek Tol Laut Indonesia Timur Tekan Disparitas Harga

INSA menilai disparitas harga yang terjadi di wilayah Indonesia Timur bisa ditekan melalui penambahan trayek tol laut.
Wakil Ketua Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto saat ditemui di Menara Kadin, Selasa (18/2/2020)./BISNIS-Rinaldi M. Azka
Wakil Ketua Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto saat ditemui di Menara Kadin, Selasa (18/2/2020)./BISNIS-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Shipowners Association (INSA) menyambut baik penambahan trayek tol laut baru di wilayah Indonesia bagian Timur oleh Kementerian Perhububungan sebagai upaya menunjang pendistribusian barang dan pengembangan ekonomi di daerah terpencil dan daerah belum berkembang serta upaya menurunkan disparitas harga.

Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto mengaku sebagai mitra pemerintah, INSA juga rutin berkoordinasi dengan Kemenhub terkait program tol laut tersebut.

"Kami menyambut baik penambahan rute-rute tol laut dalam rangka mengikis disparitas harga antar wilayah di Indonesia, karena memang itu salah satu yang ingin dicapai," kata Carmelita yang akrab disapa Memey kepada Bisnis.com, Rabu (17/2/2021).

Dia menuturkan, sudah banyak terobosan yang dilakukan untuk optimalisasi program tol laut tersebut salah satunya penambahan rute-rute baru setiap tahunnya. Selain itu, juga ada program Rumah Kita yang bertujuan mengontrol distribusi komoditas yang dibiayai oleh APBN.

Mengenai disparitas harga, Memey menilai diperlukan kerja sama dan dukungan lembaga, kementerian dan BUMN lainnya untuk terus menekan disparitas harga barang antar wilayah.

"Kami juga harap kapal tol laut hanya mengangkut barang-barang pokok dan penting, sedangkan barang kelontong lainnya tetap diangkut oleh kapal swasta nasional," imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Antoni Arif Priyadi mengungkapkan bahwa selama ini wilayah Indonesia Timur terkenal dengan disparitas harga yang cukup tinggi dikarenakan tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke daerah tersebut. Program tol laut hadir dengan tujuan memangkas biaya logistik sehingga harga yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi tidak terlalu mahal dan konektivitas antar daerah.

"Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, daerah yang dilewati tol laut saat ini masyarakatnya sudah menikmati penurunan harga barang antara 20–30 persen. Dari data tersebut menunjukkan bahwa program tol laut selama ini telah berhasil mengurangi disparitas harga yang selama ini menjerat masyarakat terutama di wilayah Indonesia Timur serta daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan [3TP]," ujarnya.

Adapun Antoni menjelaskan, untuk 2021 ini Ditjen Hubla menambah 4 trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek. Rute ini melibatkan 106 pelabuhan yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper