Bisnis.com, JAKARTA — Produsen plastik kemasan, PT Panca Budi Idaman Tbk. memastikan masih akan menggencarkan strategi diversifikasi produk sebagai upaya mendorong kinerja tahun ini.
Panca Budi memiliki target untuk meningkatkan volume dan nilai produksi pada tahun ini sekitar 10-15 persen.
Direktur Panca Budi Lukman Hakim mengatakan hingga saat ini perseroan telah melakukan diversifikasi produk, seperti kemasan dus paper dan kemasan kertas, foodpack, plastic standing pouch, dan gelas kopi. Hal itu guna mendukung sektor makanan dan minuman, UKM, pedagang pasar tradisional.
"Kondisi utilitas pabrik kami masih berjalan normal dan permintaan pasar masih positif, jadi kami masih optimistis," katanya kepada Bisnis, Kamis (18/2/2021).
Lukman menyebut tahun ini perseroan masih akan menjaga rerata kapasitas terpasang pabrikan sekitar 80 persen. Sementara kapasitas total pabrik milik perseroan sekarang sebesar 125.000 ton per tahun.
Perseroan dan entitas anak memiliki tujuh pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatera, yaitu lima di Provinsi Banten, satu di Provinsi Jawa Tengah, dan satu di Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga
Selain diversifikasi produk, perseroan juga masih akan melakukan strategi memperluas pangsa pasar dan jaringan distribusi, meningkatkan kualitas produk dan brand value, dan melakukan efisiensi operasional tentu juga menjalankan protokol kesehatan yang baik.
Lukman sebelumnya juga menyatakan strategi lain yang akan dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan adalah diversifikasi sumber bahan baku. Seperti diketahui, salah satu tantangan utama industri plastik hilir selama pandemi adalah ketersediaan bahan baku.
Lukman berujar sejauh ini pihaknya telah memiliki kerja sama dengan lebih dari 20 pemasok bahan baku. Dengan demikian, perseroan dapat mendapatkan bahan baku dengan harga yang kompetitif.
Adapun, Lukman menilai komposisi asal bahan baku masih akan sama pada 2021, yakni 50:50 antara bahan baku lokal dan impor. Namun demikian, Lukman menekankan komposisi tersebut dapat bergeser sesuai dengan harga masing-masing produsen bahan baku.
"Harga minyak memang ada kenaikan kami masih akan monitoring perkembangannya lebih seksama terhadap kondisi market," katanya.