Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rumah di Singapura Tertinggi Sejak Juli 2018

Pemerintah Singapura diperkirakan mengambil sejumlah langkah pendinginan pasar properti. Hal itu justru memicu pasar untuk secepatnya merealisasikan transaksi dan itu mendongkrak pennjualan rumah di negara kota tersebut.
Perumahan di Singapura./Bloomberg/Roslan Rahman
Perumahan di Singapura./Bloomberg/Roslan Rahman

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan rumah Singapura naik ke level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun pada Januari 2021, dengan pembeli berdesak-desakan di tengah spekulasi bahwa pemerintah mungkin mengambil langkah-langkah untuk mendinginkan pasar.

Penjualan apartemen baru yang dibangun swasta melonjak menjadi 1.609 bulan lalu dari 1.217 pada bulan Desember (mtm), demikian data Urban Redevelopment Authority yang dilansir pada Senin (15/2/2021).

Itu terbesar sejak Juli 2018 ketika 1.724 unit terjual dan langkah pendinginan terbaru diberlakukan.

Pasar properti Singapura telah pulih dengan cepat setelah pandemi mengirim ekonomi ke dalam resesi terburuk, memicu spekulasi bahwa pihak berwenang dapat turun tangan untuk “menenangkan” sektor tersebut.

Para menteri pemerintah bulan lalu memperingatkan bahwa mereka tidak ingin pasar berjalan mendahului fundamental ekonomi. Penjualan rumah Singapura mencapai level tertinggi sejak Juli 2018.

Suku bunga rendah adalah salah satu faktor yang mendorong permintaan, menurut DBS Group Holdings Ltd. Dengan harga rumah naik 2,2 persen tahun lalu, kenaikan lebih lanjut lebih dari 5 persen dapat mengarahkan pasar ke "wilayah gelembung," kata analis DBS bulan lalu.

Spekulasi untuk pembatasan properti memicu kekhawatiran pembeli bahwa kelayakan pembelian atau batas pinjaman mereka dapat terpengaruh jika langkah-langkah pendinginan dikeluarkan, kata Christine Sun, wakil presiden senior penelitian dan analitik di perusahaan konsultan properti OrangeTee & Tie.

"Beberapa investor jangka panjang mulai bertindak karena mereka mengantisipasi bahwa mungkin lebih sulit untuk memiliki properti kedua atau ketiga jika langkah-langkah pendinginan baru diterapkan," kata Christine.

Langkah-langkah yang diambil pada Juli 2018 termasuk menaikkan bea atas pembelian properti tambahan dan memperketat batas pinjaman rumah.

Bahkan tanpa batasan tambahan, Christine menambahkan, "pembeli mungkin masih berada dalam posisi yang lebih baik untuk menandatangani unit lebih cepat daripada nanti, karena harga rumah kemungkinan naik lebih lanjut karena ekonomi global diprediksi meningkat tahun ini."

Ekonomi Singapura diproyeksikan pulih seiring dengan negara kota itu mencegah infeksi virus Covid-19 dan meluncurkan vaksinasi. Pada Senin pagi, pemerintah mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 4 persen hingga 6 persen tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper