Bisnis.com, JAKARTA – Volume sewa untuk rumah susun Housing and Development Board (HDB) dan unit kondominium mencatat kenaikan lagi pada Januari tahun ini.
Penyewaan kondominium naik 11,3 persen bulan lalu menjadi sekitar 4.747 unit, dibandingkan dengan 4.266 unit pada Desember tahun lalu, menurut data portal real estat SRX Property yang dirilis pada Rabu (10/2/2021).
Jumlah itu mewakili peningkatan 10,4 persen dari bulan yang sama tahun lalu (yoy). Sewa juga 8,5 persen lebih tinggi dari volume rata-rata 5 tahun untuk Januari.
Volume sewa HDB naik 14,6 persen mtm menjadi sekitar 1.912 flat pada Januari, dibandingkan dengan 1.668 unit pada Desember.
Dari 1.912 rumah susun, 36,6 persen adalah unit empat kamar, 34,5 persen tiga kamar, 23,1 persen lima kamar dan 5,6 persen apartemen eksekutif. Sewa rumah susun HDB bulan lalu juga naik 8,5 persen yoy dari Januari 2020.
Christine Sun, Wakil Presiden Senior Penelitian dan Analitik OrangeTee & Tie, mengatakan tidak mengherankan jika volume sewa naik kembali, dengan situasi Covid-19 yang membaik di Singapura dan perubahan progresif sedang dilakukan untuk membuka kembali negara itu untuk menerima perjalanan internasional.
Baca Juga
"Lebih banyak warga Singapura dan penduduk tetap telah kembali ke Singapura dan banyak yang memerlukan akomodasi jangka pendek hingga menengah," ucapnya.
Ada juga lebih banyak wisatawan masuk, seperti pelajar, pemegang izin kerja, dan pemegang izin kunjungan jangka panjang yang mencari unit sewa dalam beberapa bulan terakhir.
"Banyak dari orang-orang ini mencari akomodasi di dekat sekolah dan tempat kerja mereka, yang membantu menopang permintaan sewa untuk flat penjualan kembali HDB dan rumah pribadi di pinggiran kota dan daerah pinggiran kota," kata Christine.
Oleh karena semakin banyak pembatasan perjalanan yang terus dilonggarkan, menurut dia, permintaan sewa mungkin terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, sewa kondominium melanjutkan pemulihan dari penurunan 4 bulan tahun lalu ketika pandemi saat pembelian melemah dan orang asing kehilangan pekerjaan mereka.