Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah rumah yang dibangun swasta di Singapura yang dibeli orang asing meningkat meskipun pembatasan perjalanan akibat Covid-19 masih berlaku.
Data yang dikumpulkan oleh Institute of Real Estate and Urban Studies (IREUS) menunjukkan bahwa pembelian oleh penduduk tidak tetap turun menjadi 23 unit dan 22 unit masing-masing pada April dan Mei 2020.
Dibandingkan dengan tahun lalu, menurut lembaga di bawah National University of Singapore (NUS) tersebut, transaksi turun dari 94 dan 84 unit pada April dan Mei 2019.
Angka tersebut melonjak menjadi 69 unit pada Juni 2020 ketika negara kota itu keluar dari pemutus sirkuit virus corona, sebelum mencapai puncaknya pada 81 unit pada Agustus.
Pembelian rumah pribadi oleh penduduk tidak tetap kemudian mencapai rata-rata 64 unit pada Oktober dan November.
Perbaikan dalam transaksi datang bahkan ketika pembatasan perjalanan terus diberlakukan dalam skala luas.
Pembeli asal China menyumbang sebagian besar akuisisi oleh penduduk tidak tetap, membeli 142 unit pada Juni hingga Desember 2020. Warga Amerika Serikat berada di urutan kedua dengan membeli 75 unit. Ada juga 174 pembeli rumah yang berasal dari berbagai negara.
Kenaikan jumlah pembeli rumah oleh orang asing ini bertentangan dengan penurunan pembelian apartemen oleh penduduk tidak tetap sepanjang tahun lalu.
Menurut konsultan real estat ERA Realty Network dan OrangeTee & Tie, Orang asing yang membeli apartemen swasta di Singapura menurun ke level terendah dalam 17 tahun sepanjang tahun lalu.