Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjanjikan bakal memperbaiki Bendungan Cipancuh dalam waktu dekat.
Langkah itu dilakukan menyusul terjadinya, pergerakan pasangan bronjongan pada kaki tanggul membuat lereng tanggul amblas dan membanjiri pemukiman di sekitar bendungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginstruksikan agar perbaikan bendungan tersebut melibatkan ahli geoteknik. Pasalnya, umur waduk tersebut sudah tergolong tua lantaran telah berdiri sejak 1927.
"Saya minta agar segera ditangani. Ini kondisi mendesak karena menyangkut ratusan ribu nyawa di hilir bendungan," katanya dalam siaran pers, Jumat (12/2/2021).
Intensitas hujan tinggi pada 7-8 Februari 2021 membuat lereng tanggul Bendungan Cipancuh amblas hingga 1,5 meter dengan panjang 50 meter. Luapan air dari runtuhnya lereng tersebut membuat warga di sekitar waduk mengungsi.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan pihaknya akan melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) dalam memperbaiki Bendungan Cipancuh. Menurutnya, penunjukkan tersebut dilakukan mengingat Wijaya Karya sedang mengerjakan proyek konstruksi Bendungan Sadawarna dan Bendungan Cipanas.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR Anang Muchlis berujar pihaknya telah mengambil langkah-langkah darurat perbaikan bendungan tersebut. Adapun, langkah darurat yang dimaksud adalah membuka pintu intake irigasi yang dibantu oleh 4 pompa banjir.
"Kami juga sudah memobilisasi 2 excavator, 8 dump truck, dan memobilisasi bronjong dan batu, sambil memfinalkan desain penanganan dan metode kerja dengan konsultan dan kontraktor," ucapnya.
Seperti diketahui, Direktorat Jenderal SDA memiliki beberapa target pengendalian daya rusak yakni pembangunan pengendalian banjir sepanjang 224,03 Kilometer, pembangunan pengendali sedimen sebanyak 25 buah, lahar gunung berapi sebanyak 28 buah, dan pembangunan pengamanan pantai sepanjang 41,55 kilometer.