Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan melakukan contraflow pada Kilometer 177 sampai Kilometer 126 di Jalan Tol Cikopo—Palimanan (Cipali) selama 2—3 minggu sejak Selasa (9/2/2021) dini hari. Hal tersebut disebabkan oleh terjadinya bencana longsor yang terjadi pada Senin (8/2/2021).
Kementerian PUPR menyatakan bahwa bencana longsor tersebut membuat jalan retak sepanjang 40 meter dan tidak dapat dilalui kendaraan. Adapun, pemerintah akan membangun dua lajur sementara sepanjang 200 meter pada Kilometer 122+300 hingga 122+500.
"Waktu pengerjaan [lajur sementara tersebut] 10 hari. Kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan longsoran tersebut, seperti pemasangan sheet pile di sisi median untuk proteksi lajur Jakarta menuju Semarang dan proteksi potensi gerakan di lokasi sliding," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian melalui keterangan resmi, Rabu (10/2/2021).
Hedy berujar pihaknya telah meminta agar badan usaha jalan tol (BUJT) bersangkutan segera melakukan pengerukan badan jalan. Hal tersebut dinilai penting untuk persiapan perbaikan dan pemasangan bore pile dan counterweight untuk pengamanan bidang gelincir.
Dia memperkirakan pemasangan bore pile dan counterweight tersebut memerlukan waktu sekitar 2—3 minggu. Secara total, pemasangan bore pile untuk menahan longsor akan memakan waktu hingga 1,5 bulan.
BUJT yang bertanggung jawab atas penanganan longsor tersebut adalah Astra Tol Cipali. Hedy menyatakan Astra Tol Cipali telah menunjuk konsultan dan kontraktor untuk menangani bencana longsor tersebut.
"Mereka sedang menyiapkan mobile office atau kontainer, dan hari ini mulai persiapan detour dan mobilisasi alat serta sheet pile," katanya
Sementara itu, Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kontraktor untuk melakukan perbaikan jalan. Agung meminta agar pengguna jalan tol Cipali tetap berhati-hati sebelum melakukan perjalanan melalui jalan tol.