Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Keyakinan Konsumen pada Januari 2021 sebesar 84,9, turun dari indeks pada Desember 2020 sebesar 96,5.
Penurunan IKK tersebut dipicu oleh melemahnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang, tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat turun menjadi 106,7, dari bulan sebelumnya 124,3.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan penurunan IKK pada Januari 2021 mengindikasikan bahwa persepsi masyarakat terhadap proses pemulihan ekonomi kembali menurun.
Hal ini, menurutnya, tidak terlepas dari kenaikan kasus Covid-19 yang berpotensi besar memberikan dampak terhadap proses pemulihan ekonomi. Kondisi tersebut juga terkonfirmasi dari kinerja ekonomi pada kuartal IV/2020, yang terkontraksi -2,19 persen, membaik dari kuartal sebelumnya namun relatif lambat.
“Akibatmya mereka [konsumen] melihat bahwa dengan proses pemulihan yang lambat, potensi pendapatan mereka bisa terhambat karena permintaan terhadap barang dan jasa juga relatif masih rendah,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/2/2021).
Berdasarkan data IKK ini, dia memperkirakan potensi pemulihan ekonomi khususnya pada kuartal I/2021 akan terhambat, bahkan pertumbuhan ekonomi pada periode ini masih berpotensi tumbuh negatif.
Baca Juga
“Potensi masih akan beradanya pertumbuhan ekonomi pada level negatif, bisa terjadi apalagi jika penanganan kasus Covid-19 tidak optimal,” jelasnya.
Untuk itu, dia menilai langkah pemerintah seharunya bisa mengevaluasi dana bantuan, apakah telah tersalurkan secara cepat dan tepat.
Selain itu, pemerintah juga perlu memperbaiki proses penanggulangan Covid-19 dengan cara meningkatkan vaksinasi rate, juga meningkatan penerapan 3T (tracing, testing, dan treatment), dan memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara displin.