Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV/2020 minus 2,19 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan secara kuartalan, mengalami kontraksi 0,42 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa secara secara umum struktur PDB pada kuartal IV/2020 tidak berubah. Ada lima sektor yang memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Kelimanya adalah industri, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Ini berkontribusi 62,07 persen sehingga sektor ini akan bergantung secara total,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Suhariyanto menjelaskan bahwa tiga sektor yang tumbuh paling tinggi adalah pertambangan, industri pengolahan, dan pertanian.
Industri pengolahan meski berkontribusi besar tapi pertumbuhan secara qtq pada kuartal IV/2020 mengalami minus 3,14 persen. Akan tetapi masih lebih baik dari kuartal sebelumnya, yaitu kuartal II minus 6,18 persen dan kuartal III minus 4,34 persen.
Lalu pertambangan dan penggalian tumbuh minus 1,20 persen. Dibandingkan kuartal sebelumnya jauh lebih baik yaitu kuartal II minus 2,72 persen dan kuartal III/2020 minus 4,28 persen.
Hanya pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh positif. Pada kuartal IV, sektor ini tumbuh positif 2,59 persen.
“Jadi sektor pertanian merupakan yang tumbuh positif selama triwulan IV/2020,” jelasnya.
Ekonomi RI Terburuk Sejak Krisis 98, Sektor Pertanian Jadi Penyelamat
Dari lima sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar, hanya pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh positif. Pada kuartal IV, sektor ini tumbuh positif 2,59 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Jaffry Prabu Prakoso
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu