Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi menyebutkan bahwa diskusi terkait dengan bentuk kerja sama proyek pembangunan smelter tembaga antara PT Freeport Indonesia dengan Tsingshan Steel akan diputuskan pada Maret 2021.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa rencana pembangunan smelter tembaga hingga saat ini prosesnya sedang berjalan. Kedua belah pihak masih dalam tahap negosiasi.
“Rencana pembangunan smelter copper ini prosesnya sedang berjalan negosiasinya akhir bulan Maret bisa conclude,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (5/2/2021).
Tsingshan akan membangun smelter tembaga dengan kapasitas 2,4 juta ton yang akan menelan biaya investasi senilai US$2,5 miliar.
Septian menjelaskan bahwa selama masa penjajakan dengan Tsingshan, pembangunan smelter di kawasan industri JIIPE, Gresik masih akan terus berjalan.
Pemerintah tetap mematok target penyelesaian pembangunan smelter yang sama pada kerja sama antara Freeport dan Tsingshan yakni Desember 2023.
Baca Juga
Tsingshan harus memberikan kepastian kepada pemerintah terkait lini masa proyek itu nantinya. Namun, pemerintah optismistis perusahaan asal China itu bisa menyelesaikan proyek smelter itu tepat waktu mengacu pada pengalamannya di Morowali. “Desember 2023, sama target tidak berubah,” jelasnya.