Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia dan Tsingshan Steel akan membangun smelter tembaga berkapasitas 2,4 juta ton di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa biaya investasi pembangunan smelter itu akan membutuhkan anggaran senilai US$2,5 miliar.
Selama masa penjajakan dengan Tsingshan, pembangunan smelter di kawasan industri JIIPE, Gresik masih akan terus berjalan.
“Nanti akan masih negosiasi sementara akan tetap jalan Freeport akan tentukan. Di Weda Bay 2,4 juta ton besar sih. 2,4 juta ton input konsentrat,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Septian mengungkapkan bahwa pemerintah tetap mematok target penyelesaian pembangunan smelter yang sama pada kerja sama antara Freeport dan Tsingshan yakni Desember 2023.
Pihak Thingshan harus memberi kepastian kepada pemerintah terkait lini masa proyek itu nantinya. Namun, pemerintah optismistis perusahaan asal China itu bisa menyelesaikan proyek smelter itu tepat waktu jika mengacu pada pengalamannya di Morowali.
Baca Juga
“Desember 2023, sama target tidak berubah,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengaku bahwa pihaknya tengah didekati oleh Tsingshan untuk membangun smelter tembaga di Weda Bay.
Rencana kerja tersebut masih dalam tahap pembiaraan dan belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
“Kami mau tahu metodenya seperti apa, kapasitasnya berapa, jadwal pembangunan kapan selesainya. Masih pembicaraan, belum ada kesepakatan apapun,” jelasnya.