Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manfaatkan Momen Bunga Rendah, Apple Tawarkan Obligasi Senilai Rp196 Triliun

Perusahaan itu memasuki pasar untuk ketiga kalinya sejak Mei 2020 karena tampaknya akan mengembalikan lebih banyak uang tunai kepada pemegang saham. Goldman Sachs Group Inc., JPMorgan Chase & Co. dan Morgan Stanley mengelola penjualan obligasi tersebut.
Logo Apple Inc. di salah satu tokonya di AS/ Bloomberg
Logo Apple Inc. di salah satu tokonya di AS/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. menawarkan obligasi senilai US$14 miliar atau Rp196 triliun (Rp14.000/US$) dengan memanfaatkan keuntungan dari biaya pinjaman yang murah.

Perusahaan itu memasuki pasar untuk ketiga kalinya sejak Mei 2020 karena tampaknya akan mengembalikan lebih banyak uang tunai kepada pemegang saham. Goldman Sachs Group Inc., JPMorgan Chase & Co. dan Morgan Stanley mengelola penjualan obligasi tersebut.

Perusahaan menerbitkan utang dalam enam bagian. Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, porsi terpanjang dari penawaran tersebut - obligasi bertenor 40 tahun - akan menghasilkan imbal hasil 95 basis poin di atas US Treasury, setelah pada awalnya mempertimbangkan antara 115 dan 120 basis poin.

Hingga tahun 2020, Apple belum meminjam di pasar kelas investasi AS lebih dari sekali dalam satu tahun kalender sejak 2017. Namun, suku bunga rendah terbukti terlalu menggoda bagi perusahaan paling berharga di dunia itu karena mengejar pembelian kembali saham yang agresif dan dividen.

Obligasi bertenor 40 tahun milik Apple yang masih beredar, 2,55 persen sekuritas yang jatuh tempo 2060, melebar lebih dari 5 basis poin untuk diperdagangkan sekitar 89 basis poin di atas US Treasury hari ini. Pemegang obligasi biasanya menjual kepemilikan mereka untuk memberi ruang bagi dana baru, yang seringkali datang dengan hasil yang lebih besar untuk menarik investor.

Menurut data indeks Bloomberg Barclays, perusahaan kelas investasi rata-rata dapat meminjam dengan tingkat 1,86 persen selama sekitar sembilan tahun, turun dari 1,94 persem saat Apple terakhir kali masuk pasar pada Agustus tahun lalu.

"Apple kembali ke pasar obligasi, bahkan dengan uang tunai US$196 miliar, yang kami yakini menunjukkan laju pengembalian pemegang saham kemungkinan akan naik ke level tertinggi baru," kata Robert Schiffman, Analis Kredit Senior Bloomberg, dilansir Selasa (2/2/2021).

Raksasa teknologi itu mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan umum perusahaan, termasuk membeli kembali saham dan membayar dividen.

Selain itu juga dapat digunakan dalam pendanaan untuk modal kerja, belanja modal, akuisisi dan pembayaran hutang, kata orang itu.

Apple akhirnya meminjam lebih dari US$10 miliar seperti yang diprediksi oleh beberapa perusahaan riset seperti CreditSights. Menurut data kuartalan terbaru yang dikumpulkan oleh Bloomberg, pengumpulan dana senilai US$14 miliar itu lebih banyak daripada 93 perusahaan perusahaan nonkeuangan S&P 500.

Setelah bertahun-tahun menimbun uang tunai, Apple telah berupaya mengurangi posisi kas bersihnya, sebagian besar melalui pembayaran kepada pemegang saham.

Namun, perusahaan mungkin perlu memperluas pengembalian pemegang saham tahunannya menjadi lebih dari US$100 miliar untuk mencapai target netral kas bersih selama beberapa tahun ke depan, menurut Bloomberg Intelligence.

Apple mengalami kuartal dengan pendapatan mencapai US$100 miliar untuk pertama kalinya. Eksekutif tidak memberikan perkiraan resmi dalam laporannya, tetapi memperingatkan bahwa pertumbuhan penjualan dari AirPods dan perangkat wearable lainnya akan melambat dalam periode saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper