Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditjen Hubdat Kemenhub Refocusing Anggaran 2021 Jadi Rp5,6 Triliun

Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) melakukan refocusing anggaran dengan melakukan penghematan, di antaranya kriteria yang berasal dari rupiah murni, menjadi Rp5,6 triliun.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi meninjau kesiapan armada penyeberangan jarak jauh Ketapang-Lembar di Banyuwangi, Sabtu (26/12/2020).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi meninjau kesiapan armada penyeberangan jarak jauh Ketapang-Lembar di Banyuwangi, Sabtu (26/12/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub tidak luput dari rencana refocusing dan realokasi anggaran TA 2021. Pagu awal yang direncanakan sebesar Rp7,6 triliun mengalami penghematan sebesar Rp1,98 triliun sehingga menjadi Rp5,6 triliun.

Menindaklanjuti arahan refocusing dan realokasi anggaran tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyampaikan ada beberapa hal yang akan diperhatikan dalam melakukan penghematan, di antaranya kriteria yang berasal dari rupiah murni.

"Jenis belanja yang dapat dilakukan penghematan adalah belanja barang dan non operasional dan belanja modal dan operasional," ujar Budi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI, di Senayan, Kamis (28/1/2021).

Adapun prioritas belanja yang dihemat kata Budi, adalah belanja honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan peralatan, serta kegiatan yang tidak mendesak yang bisa ditunda atau dibatalkan.

Dengan demikian, jelasnya, anggaran Dirjen Perhubungan Darat tahun 2021 per jenis belanja terhadap total alokasi setelah refocusing adalah belanja pegawai sebesar Rp515 miliar atau 9,10 persen, belanja barang sebesar Rp2,54 triliun atau 44,90 persen, dan belaja modal sebesar Rp2,6 triliun atau 46 persen.

Lebih lanjut, dia menambahkan jika pagu alokasi setelah refocusing dibagi per kegiatan, maka infrastruktur konektivitas transportasi darat mendapat sebesar Rp2,016 triliun, pelayanan transportasi darat sebesar Rp1,1 triliun, keselamatan dan keamanan transportasi darat sebesar Rp994 miliar, penunjang teknis transportasi darat sebesar Rp554 miliar, dan dukungan manajemen sebesar Rp939 miliar.

"Kebijakan-kebijakan dalam penganggaran Dirjen Perhubungan Darat 2021 tetap kami fokuskan pada pemulihan ekonomi dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.

Meski dilakukan penghematan, Budi menegaskan kegiatan strategis Ditjen Perhubungan Darat juga dilaksanakan dengan mengoptimalkan sedemikian mungkin anggaran yang ada sehingga output dan layanan kepada masyarakat tetap terlaksana.

Dia memerinci kegiatan strategis yang dimaksud adalah pembangunan pelabuhan ASDP, revitalisasi, rehabilitasi Terminal tipe A, pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, subsidi angkutan perkotaan, pembangunan kapal, subsidi antara modal KSPN, pembangunan terminal barang internasional, dan subsidi angkutan penyeberangan dan angkutan jalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper