Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I telah mengantisipasi peningkatan intensitas erupsi Gunung Merapi melalui mitigasi bencana terkait dengan operasional dua bandara yang terdekat.
Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengatakan dua bandara yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Merapi adalah Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang lokasinya berdekatan dengan Gunung Merapi.
"Kami tengah berkoordinasi intesif untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam lebih besar yang diakibatkan peningkatan erupsi Gunung Merapi. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, saat ini perseroan tengah melakukan sejumlah persiapan," kata Handy dalam siaran pers, Kamis (28/1/2021).
Dia menuturkan telah melaksanakan aerodrome observation berupa pengamatan lapangan, visual report, paper test on airside, dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Selain itu, memonitor penerbitan Notice to Airmen (Notam) oleh Direktorat jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan melaksanakan safety risk assesment.
Pihaknya juga menyiapkan skenario penanganan penumpang untuk mengantisipasi penumpukan di area keberangkatan, area check in, area publik, akibat pembatalan penerbangan (cancel flight).
Baca Juga
Angkasa Pura I juga bersiap melaksanakan skenario pengalihan penerbangan yang berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Melakukan pelayanan bagi penumpang yang terdampak delay.
"Seluruh penumpang yang akan terbang dari dan menuju Solo dan Yogyakarta, diharapkan untuk terus memantau status penerbangan Anda melalui pihak maskapai dan/atau dapat mengikuti perkembangan status operasional bandara terkini dengan menghubungi layanan contact center di nomor 172 atau Twitter @AngkasaPura172," ujarnya.
Sebagai informasi, Bandara Adi Soemarmo Solo beroperasi pada pukul 07.00–18.00 WIB, sedangkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta beroperasi pada pukul 07.00–16.00 WIB. Angkasa Pura I terus berkoordinasi dengan otoritas dan stakeholder terkait dalam memonitor kondisi terkini dan menginformasikan ke publik mengenai status operasional kedua bandara tersebut.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran hingga 14 kali, Rabu (27/1/2021). Luncuran guguran awan panas tersebut terjadi pada Rabu pagi mulai sekitar pukul 06.03 WIB hingga pukul 09.42 WIB.
Akibat guguran awan panas tersebut terjadi hujan abu di sejumlah lokasi. Guguran awan panas dari gunung berapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu bergerak dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.