Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Pangkas Proyeksi Pertumbuhan 2021 Jadi 2,8 Persen

Pemangkasan memperhitungkan kebangkitan Covid-19 dan langkah-langkah stimulus baru pemerintah. Hal itu juga mengikuti peringatan serupa baru-baru ini bahwa Thailand menghadapi risiko penurunan.
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan Thailand memangkas perkiraan ekonominya untuk 2021 menjadi 2,8 persen, dari sebelumnya 4,5 persen pada Oktober lalu.

Pemangkasan memperhitungkan kebangkitan Covid-19 dan langkah-langkah stimulus baru pemerintah. Hal itu juga mengikuti peringatan serupa baru-baru ini bahwa Thailand menghadapi risiko penurunan.

Awal bulan ini bank sentral mengisyaratkan bahwa perkiraan pertumbuhan PDB 3,2 persen untuk tahun ini mungkin perlu dikurangi. Dana Moneter Internasional juga baru-baru ini menurunkan perkiraan PDB 2021 untuk Thailand menjadi 2,7 persen, dari sebelumnya 4 persen.

"Dampak gelombang baru wabah merugikan ekonomi tahun ini dan berkontribusi pada revisi penurunan PDB 2021," kata Kulaya Tantitemit, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dilansir Bloomberg, Kamis (28/1/2021).

Dia menambahkan bahwa alasan utama pemotongan adalah mandeknya kedatangan turis. Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan serangkaian tindakan bulan ini, termasuk bantuan tunai senilai US$7 miliar untuk membantu melawan dampak lonjakan kasus baru sejak pertengahan Desember.

Pemerintah sejauh ini menahan diri untuk tidak memberlakukan jenis penguncian luas yang digunakan selama wabah awal tahun lalu. Sebaliknya, mereka telah membatasi bisnis dan perjalanan tergantung pada tingkat keparahan wabah di setiap wilayah, dan berencana untuk melonggarkan pembatasan mulai bulan depan karena infeksi lokal telah berkurang di beberapa wilayah.

Kementerian Keuangan juga merevisi perkiraan PDB 2020 menjadi kontraksi 6,5 persen, dibandingkan dengan -7,7 persen yang diperkirakan sebelumnya.

Estimasi 2020 berubah karena kinerja kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan dan dampak dari langkah-langkah stimulus fiskal, kata Kulaya.

Program bantuan tunai pemerintah diharapkan dapat meningkatkan PDB tahun ini sekitar 0,5 hingga 0,6 poin persentase, sementara program yang mensubsidi pembelian ritel dapat menambah sekitar 0,12 poin persentase.

Ekspor diharapkan tumbuh 6,2 persen tahun ini, naik dari 6 persen yang diharapkan sebelumnya. Sedangkan kedatangan wisatawan, yang telah turun dari 39,9 juta pada 2019 menjadi 6,7 juta pada 2020, diperkirakan akan turun lebih jauh menjadi 5 juta tahun ini, menghasilkan pendapatan sekitar 260 miliar baht.

Adapun belanja pemerintah diperkirakan naik menjadi 4,24 triliun baht, menlonjak 9,6 persen dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper