Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol masih mengkaji dokumen pengusahaan jalan tol Harbour Road Toll Semarang. Paket proyek tersebut direncanakan mulai dilelang pada kuartal I/2021.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan bahwa dokumen pengusahaan proyek tersebut masih dikaji oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) pada Kementerian PUPR. Adapun, paket proyek tersebut diprakarsai oleh dua entitas, yakni PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road.
"Proses pelelangan akan dimulai setelah DJPI menyampaikan dokumen lelang kepada BPJT," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/1/2021).
Jalan tol tersebut dirancang memiliki panjang hingga 21,03 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp12,5 triliun. Proyek yang ditargetkan beroperasi pada 2023 tersebut ditujukan untuk mengatasi kemacetan dan mendorong mobilisasi logistik di Semarang.
Investor proyek tersebut akan didorong untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan proyek tersebut. Konstruksi Harbour Road Toll Semarang direncanakan dimulai pada tahun ini.
Selain itu, titik awal jalan tol tersebut direncanakan berada di sekitar Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Jalan tol tersebut akan terkoneksi dengan tol Semarang—Batang dan berakhir di daerah Kaligawe yang tersambung dengan tol Semarang—Demak.
Baca Juga
Selain Harbour Road Toll Semarang, sejauh ini masih ada tujuh paket proyek lain yang masih ada dalam proses persiapan tender. Total panjang seluruh paket konstruksi jalan tol tersebut mencapai 284,63 Kilometer.
Berdasarkan data dari laman resmi BPJT, delapan proyek itu memiliki nilai investasi Rp127,26 triliun.