Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan tiga nama calon Dewan Pengawas Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan telah mendapatkan persetujuan dari DPR RI.
Ketiga nama tersebut adalah Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan ketiga nama tersebut diseleksi dari sebanyak 280 kandidat yang mendaftar dan melalui proses yang sangat ketat.
”[Proses seleksi] ini sangat ketat. Karena waktunya pendek, jadi waktu itu kita membuka ke publik mengenai pencalonan dewan pengawas di media nasional maupun online, kami juga meng-hire firma pencari eksekutif profesional untuk mencari berbagai kandidat,” katanya dalam Raker bersama DPR RI Komisi XI, Senin (15/1/2021).
Dia menjelaskan, kriteria yang ditetapkan di antaranya, memiliki pengalaman 20 tahun secara profesional dan pernah bekerja di institusi terkemuka, misalnya 15 top institusi global atau 10 top institusi nasional yang bergerak di berbagai bidang, seperti asset management, perbankan, investment bank, firma akuntan, legal maupun consultant management.
“Kita juga kualifikasikan mereka yang pernah memimpin perusahaan berskala besar juga,” jelasnya.
Baca Juga
Dari sebanyak 280 kandidat, hanya 28 kandidat yang berhasil lolos ke tahap wawancara. Kemudian dari jumlah tersebut kembali dikerucutkan menjadi 6 orang kandidat yang terbaik.
Lalu, panitia seleksi menyampailan 6 nama kandidat ini ke Presiden . Lalu, Presiden memilih dan memutuskan untuk mengkonsultasikan 3 nama ke DPR RI. Pada 12 Januari 2020, Presiden menyampaikan secara langsung ketiga nama tersebut ke DPR RI.
“Kemudian DPR mengundang panitia seleksi dan 3 calon untuk berkonsultasi pada 20 Januari 2021, kemudian DPR menyampaikan surat hasil konsultasi ke Presiden dan Presiden mengeluarkan Perpres untuk pengangkatan dewan pengawas,” tuturnya.
Bisnis mencatat, ketiga nama calon Dewan Pengawas SWF semuanya berlatar belakang pengusaha dan terafiliasi dengan kepentingan bisnis kelompok tertentu.
Darwin Cyril Noerhadi misalnya, saat ini menjabat sebagai Komisaris Rumah Sakit Hermina. Selain itu dia juga tercatat sebagai Komisaris Utama (independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama Director Creador Indonesia.
Darwin sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia–Corporate Finance, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI, dan Executive Director PT Danareksa.
Sementara Yozua Makes adalah pendiri Grup Plataran. Yozua juga tercatat sebagai pengacara keuangan perusahaan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang praktik keuangan perusahaan, merger & akuisisi, pasar modal dan hukum investasi.
Adapun, Haryanto Sahari juga pernah tercatat menjadi Komite Audit Perseroan Rumah Sakit Hermina pada 2018-2018. Saat ini dia menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Permata sejak tahun 2017.
Haryanto juga menduduki jabatan strategis di sejumlah perusahaan. Dia adalah anggota Komite Audit PT Unilever Tbk dan Komisaris Utama PT Bukit Barisan Indah Prima sejak 2011.