Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TPA Sampah Pengengat Rampung Akhir Semester I/2021

TPA Sampah Pengengat mulai dibangun pada 2014 dan mulai beroperasi per 2015. Adapun, TPA tersebut memiliki total lahan hingga 10 hektar, tetapi lahan yang terpakai baru sekitar 2 hektar. 
Kawasan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Kawasan pariwisata ini dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation./ITDC
Kawasan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Kawasan pariwisata ini dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation./ITDC

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan  revitalisasi  tempat pemrosesan akhir (TPA) Sampah Pengingat akan rampung pada medio 2021. TPA tersebut dinilai dapat mendukung pengembangan Kawasan Pariwisata Mandalika. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan TPA Sampah Pengengat membutuhkan dukungan dari Pemerintah Daerah Lombok. Revitalisasi yang dilakukan pada TPA Sampah Pengengat adalah mengubah sistem pemrosesan menjadi sanitary landfill.

"Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah skala kawasan dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar, sehingga pengurangan sampah dapat dilakukan mulai dari sumbernya. Dukungan pemerintah kabupaten atau kota

TPA Sampah Pengengat mulai dibangun pada 2014 dan mulai beroperasi per 2015. Adapun, TPA tersebut memiliki total lahan hingga 10 hektar, tetapi lahan yang terpakai baru sekitar 2 hektar. 

Sistem sanitary landfill adalah metode pengurangan sampah yang ditumpuk di lokasi cekung, dipadatkan, lalu ditimbun dengan tanah. Metode tersebut membuat sampah tidak menimbulkan bau busuk dan mencegah perkembangan bibit penyakit. 

Basuki mendata revitalisasi TPA Sampah Pengengat menelan investasi hingga Rp21,2 miliar dengan skema kontrak tahun jamak pada 2020-2021. Menurutnya, revitalisasi tersebut akan rampung pada Juni 2021. 

Hingga saat ini, proses konstruksi proyek tersebut telah mencapai 61,62 persen. Penanggungjawab paket proyek tersebut adalah PT Ardi Tekindo Perkasa dengan masa layanan sekitar 5 tahun. 

Basuki menuliskan proyek revitalisasi tersebut telah dimulai sejak Agustus 2020 dengan pembangunan fasilitas pendukung, seperti perbaikan Instalasi pengolahan Lindi, pembangunan jalan operasi, jembatan timbang, kantor pengelola,  hanggar alat berat, dan lainnya.

Basuki berharap revitalisasi tersebut akan menambah kapasitas tampung TPA hingga 100 persen menjadi 800 meter kubik per tahun. 

Basuki menilai revitalisasi tersebut dapat meningkatkan kualitas lingkungan, menyelamatkan air permukaan, dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper