Bisnis.com, JAKARTA - China dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang pengembangan peningkatan kapasitas keamanan internet dan kerja sama teknologi.
MoU ini menandai perjanjian keamanan internet yang pertama ditandatangani China dengan negara asing. Dikutip dari The Star, MOU yang akan memberikan kerangka kerja untuk pengembangan kapasitas dan teknologi keamanan dunia maya ternyata telah ditandatangani selama kunjungan resmi Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke Indonesia.
Selama pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan yang diketahui menjadi Koordinator Kerja Sama Indonesia dengan China, Wang mencatat bahwa kedua negara harus bersama-sama menjunjung tinggi keamanan digital dan menciptakan komunitas bersama yang berfokus pada keamanan siber.
Berdasarkan MOU antara Badan Siber dan Sandi Negara dan Cyberspace Administration of China para peserta akan menjunjung tinggi prinsip penghormatan terhadap kedaulatan negara atas ruang siber dan bekerja sama untuk mendorong terwujudnya multilateral, demokratis, dan sistem tata kelola Internet internasional yang transparan, keamanan data, dan pembangunan dunia maya yang damai, aman, terbuka, kooperatif, bertanggung jawab, dan tertib serta pengembangan teknologi dan informasi.
Pakar keamanan Lembaga Riset Siber Indonesia (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan kerja sama Indonesia-China di bidang keamanan dan teknologi internet merupakan langkah yang tepat asalkan saling menguntungkan.
Apalagi, China saat ini diakui sebagai salah satu negara terdepan dalam mengembangkan jaringan 5G melalui sejumlah perusahaan teknologi.
“Prinsipnya Indonesia harus bisa bersikap netral karena harus ada tekanan dari AS. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia tentu bebas bekerja sama dengan siapa pun selama menguntungkan rakyat," kata Pratama dikutip dari The Star.
Pratama berharap ada percepatan pembangunan infrastruktur jaringan internet, apalagi Indonesia sudah memiliki backbone internet yaitu Palapa Ring.
Dengan tambahan teknologi 5G Huawei, kata dia, hal ini bisa mempercepat pembangunan infrastruktur 5G di Tanah Air. Dia mencontohkan bagaimana China membangun Shenzhen sebagai kota yang mengaplikasikan teknologi 5G dengan baik.
Sementara itu, pakar IT Onno W Purbo mengatakan tidak masalah jika Indonesia bekerja sama dengan China. Yang terpenting, kata dia, Indonesia harus tetap merdeka.
“Kami dapat bekerja sama, tetapi tidak bergantung pada negara lain, termasuk AS, Eropa, dan China. Indonesia berusaha merdeka dengan setidaknya memproduksi teknologinya sendiri,” kata Onno.
Ma Jihua, Analis Industri Veteran China, mengatakan lesepakatan dengan Indonesia tentang keamanan siber akan menjadi contoh bagi ekonomi Asia Tenggara lainnya.
"Terutama mengingat latar belakang hubungan ekonomi yang lebih erat antara China dan negara-negara Asia Tenggara yang menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Ma dikutip dari The Star dan Global Times.