Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Biden Dijegal Sejumlah Senator Partai Republik

Senator Mitt Romney dari Utah dan Lisa Murkowski dari Alaska, keduanya merupakan senator anggota kelompok bipartisan yang membantu mendorong pembicaraan tentang undang-undang stimulus senilai US$ 900 miliar bulan lalu.
Presiden AS terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @joebiden
Presiden AS terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @joebiden

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana bantuan pandemi yang diajukan Presiden Joe Biden senilai US$1,9 triliun mendapat tanggapan skeptis dari dua senator Partai Republik. Biden kemungkinan membutuhkan dukungan dua senator itu untuk pengesahan stimulus di Kongres.

Senator Mitt Romney dari Utah dan Lisa Murkowski dari Alaska, keduanya merupakan senator anggota kelompok bipartisan yang membantu mendorong pembicaraan tentang undang-undang stimulus senilai US$ 900 miliar bulan lalu.

Romney dan Murkowski mengindikasikan bahwa terlalu cepat untuk kembali mengeluarkan RUU stimulus yang baru.

"Kami baru saja meloloskan program [stimulus] lebih dari US$900 miliar di dalamnya. Saya tidak sedang mencari program baru dalam waktu dekat,” kata Romney tak lama setelah pelantikan Biden, dilansir Bloomberg, Kamis (21/1/2021).

Murkowski mengatakan dia tidak setuju dengan Biden bahwa diperlukan bantuan lagi untuk ekonomi yang sedang terpukul. Menurutnya perlu beberapa waktu untuk mempertimbangkannya.

"Tinta baru saja mengering pada [UU stimulus senilai] US$ 900 miliar, dan apa yang diusulkan presiden [bernilai] signifikan, US$1,9 triliun. Saya pikir itu akan membutuhkan banyak perdebatan dan pertimbangan," kata Murkowski.

Sementara itu, Tim Joe Biden sudah mendekati anggota parlemen berpengaruh dari kedua partai. Murkowski mengatakan bahwa dia telah diberi pengarahan oleh para pembantu Biden tentang proposal tersebut.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan akan ada lebih banyak pertemuan antara pemerintahan baru dan anggota parlemen dari kedua belah pihak.

"Kami berharap Partai Republik di Kongres dan Demokrat akan mendukung bantuan yang akan diberikan kepada orang-orang yang mereka wakili," kata Psaki.

Dia melanjutkan bahwa perundingan yang sedang berlangsung akan dilanjutkan.

Senator Joe Manchin, seorang anggota Demokrat dari Virginia Barat yang membantu memimpin kelompok bipartisan, mengatakan ada pembicaraan awal tentang pertemuan antara anggotanya dan tim Biden yang dapat terjadi dalam beberapa hari.

"Kami akan bertemu dengan mereka mungkin akhir pekan ini," kata Manchin.

Senator Partai Republik Susan Collins dari Maine mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia berharap dapat bertemu dengan salah satu penasihat ekonomi presiden dalam seminggu.

Proposal Biden, yang ditawarkan minggu lalu, adalah pembuka pertarungan di legislatif perpanjangan dengan masuknya inisiatif baru, seperti kenaikan upah minimum yang ditentang oleh sebagian besar Partai Republik.

Dengan Senat kini terbagi atas 50-50 partisan, Biden akan membutuhkan setidaknya 10 anggota Partai Republik untuk mempercepat rencananya melalui majelis itu.

Alternatifnya, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dapat menggunakan apa yang disebut proses rekonsiliasi yang hanya membutuhkan 51 suara. Namun beberapa bagian dari RUU stimulus kemungkinan besar akan sulit untuk disepakati.

"Bahkan untuk mendapatkan [suara] 50 Demokrat, perkiraan saya adalah jumlah itu harus turun," kata Jason Furman, yang menjabat sebagai kepala Dewan Penasihat Ekonomi di bawah Presiden Barack Obama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper