Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT Ingin CVR Bisa Lengkapi Data Black Box Sriwijaya Air SJ-182

KNKT berharap CVR bisa ditemukan untuk melengkapi data FDR dalam black box sebagai bagian dari investigasi Sriwijaya Air SJ-182.
Penemuan puing/body part yang diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Puing yang ditemukan berupa serpihan body part pesawat dan baju anak-anak berwarna pink. Penemuan itu diserahkan kepada tim DVI Polri dan KNKT./Kantor SAR Jakarta
Penemuan puing/body part yang diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Puing yang ditemukan berupa serpihan body part pesawat dan baju anak-anak berwarna pink. Penemuan itu diserahkan kepada tim DVI Polri dan KNKT./Kantor SAR Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berharap perangkat kotak hitam (black box) berupa rekaman percakapan dalam kokpit (cockpit voice recorder/CVR) bisa ditemukan guna melengkapi teka-teki jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt. Nurcahyo Utomo menyatakan kendati salah satu perangkat kotak hitam yakni perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) telah berhasil diunduh, tetapi masih perlu didalami lagi. Oleh karenanya, KNKT sampai saat ini belum bisa mempublikasikannya.

“Kami sangat mengharapkan dapat ditemukan CVR untuk mendukung data yang telah diperoleh dari FDR,” ujarnya melalui keterangan resmi video yang dikutip, Selasa (19/1/2021).

Nurcahyo menjabarkan setelah mengunduh data dari perangkat FDR, didapati total sebanyak 370 parameter, 27 jam dan 18 penerbangan termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan.

Sebelumnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan dalam CVR terdapat empat saluran percakapan yang berbeda-beda. Saluran pertama, merekam percakapan pilot dengan menara pengawas, sedangkan saluran kedua merekam percakapan di antara dua pilot.

Kemudian saluran ketiga merekam komunikasi antara kru kokpit dengan pramugari di kabin. Keempat yakni suara-suara yang juga timbul di dalam kokpit sehingga suara waspada hingga bahaya pun bisa terdengar.

Menurutnya untuk bisa memecahkan misteri jatuhnya SJ-182 secara sempurna memang perlu dilakukan analisa baik yang berasal dari FDR maupun VCR. Namun, apabila nantinya hanya FDR saja yang berhasil ditemukan, KNKT akan semaksimal mungkin menggunakannya sebagai alat analisa dari kecelakaan tersebut.

Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ-182 rute Soekarno-Hatta Jakarta dengan tujuan Bandaea Supadio Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada (9/1/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper