Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika CVR Lenyap, KNKT Analisa Sriwijaya Air SJ-182 Pakai FDR

KNKT hanya akan mengoptimalkan data dari FDR, jika memori CVR yang menjadi bagian black box tidak kunjung ditemukan dalam upaya investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Minggu (10/1/2021)./Twitter@KANSAR_JKT
Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Minggu (10/1/2021)./Twitter@KANSAR_JKT

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyibak misteri jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hanya melalui komponen perangkat kotak hitam berupa perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) bila seandainya perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) tak berhasil ditemukan.

Pencarian perangkat black box atau kotak hitam berupa memori rekaman percakapan dalam kokpit atau VCR yang telah terlepas dari cangkangnya (case) masih dilakukan hingga hari ini Senin (18/1/2021).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan dalam CVR terdapat empat saluran percakapan yang berbeda-beda. Saluran pertama, merekam percakapan pilot dengan menara pengawas, sedangkan saluran kedua merekam percakapan di antara dua pilot.

Kemudian saluran ketiga merekam komunikasi antara kru kokpit dengan pramugari di kabin. Keempat yakni suara-suara yang juga timbul di dalam kokpit sehingga suara waspada hingga bahaya pun bisa terdengar.

Menurutnya untuk bisa memecahkan misteri jatuhnya SJ-182 secara sempurna memang perlu dilakukan analisa baik yang berasal dari FDR maupun VCR. Namun, apabila nantinya hanya FDR saja yang berhasil ditemukan, KNKT akan semaksimal mungkin menggunakannya sebagai alat analisa dari kecelakaan tersebut.

“Sempurnanya memang harus sepasang FDR dan VCR, tetapi kalau hanya FDR yang ditemukan kita gunakan data yang ada semaksimal mungkin untuk bisa mengungkap. Data yang ada kita gunakan semaksimal mungkin untuk menganalisa dari kecelakaan tersebut,” ujarnya melalui video yang dikutip, Senin (18/1/2021).

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) meyakini peluang untuk mendapatkan CVR pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC SJ 182 Jakarta-Pontianak semakin besar di hari kesepuluh pencarian di perairan Kepulauan Seribu.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Rasman MS mengatakan telah mempersempit area pencarian di bawah permukaan air yang terbagi dalam empat sektor. Satu sektor kurang lebih antara 15 sampai 30 meter.

Penyempitan wilayah lebih bertujuan untuk efisiensi pencarian. Apalagi beberapa puing pesawat sebagian besar sudah terangkut, sehingga jumlah penyelam yang cukup banyak juga bisa lebih fokus ke sektor yang diharapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper