Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lowongan Pekerjaan di London Merosot Hampir 50 Persen di 2020

Perusahaan di kota London tercatat hanya mengiklankan 16.335 lowongan baru tahun lalu, turun 49 persen pada tahun sebelumnya dan terendah sejak setidaknya 2015, menurut data dari perusahaan rekrutmen Morgan McKinley yang diterbitkan Senin (18/1/2021).
Penampakan Kota London yang sunyi, berlatar belakang perkantoran di area komersial, akibat pandemi Covid-19./Bloomberg/Luke MacGregor
Penampakan Kota London yang sunyi, berlatar belakang perkantoran di area komersial, akibat pandemi Covid-19./Bloomberg/Luke MacGregor

Bisnis.com, JAKARTA - Lowongan pekerjaan di industri keuangan London mengalami penurunan yang cukup dalam pada 2020 akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh virus Corona dan Brexit.

Perusahaan di kota London tercatat hanya mengiklankan 16.335 lowongan baru tahun lalu, turun 49 persen pada tahun sebelumnya dan terendah sejak setidaknya 2015, menurut data dari perusahaan rekrutmen Morgan McKinley yang diterbitkan Senin (18/1/2021).

“Brexit sendiri sudah cukup sulit,” kata Direktur Pelaksana Bisnis Morgan McKinley di Inggris Hakan Enver.

"Namun, kota ini harus menghadapi gangguan pandemi global dan potensi pergolakan dari pergantian kepemimpinan di AS"

Kemerosotan lowongan terjadi dalam satu tahun yang dirusak oleh ketidakpastian atas kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, yang hampir tidak menawarkan apa-apa bagi sektor keuangan ketika tiba pada 24 Desember.

Sementara itu, pandemi virus Corona membuat sebagian besar pekerja kantoran di rumah terlalu lama. Sementara itu, beberapa bank mendapat keuntungan dari volatilitas ekstra. Alhasil, beberapa perusahaan besar di London dan di seluruh Eropa terus menekan dengan PHK untuk mengatasi biaya suku bunga yang sangat rendah dan perubahan teknologi.

“Organisasi sekarang melihat lini bisnis baru yang tumbuh cepat yang dapat mereka tambahkan ke tempat London sudah kompetitif secara global,” kata Enver.

Terlebih lagi, pemberi kerja menjadi lebih fleksibel tentang kerja jarak jauh setelah pandemi. “Ada kemungkinan bahwa gaji rata-rata dapat turun ke aspek faktor seperti berkurangnya kebutuhan untuk bepergian,” kata Enver.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper