Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Terbitkan OWK Rp1 Triliun Akhir Januari Ini

Penerbitan obligasi tersebut merupakan hasil diskusi dengan sejumlah pihak yang meliputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI)
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. mengestimasikan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) senilai Rp1 triliun sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional pada pekan terakhir Januari 2021 dengan tenor selama 3 tahun, termasuk upaya menegosiasikan biaya sewa pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan penerbitan dengan tenor selama 3 tahun sebesar Rp1 triliun sejalan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 November lalu yang telah menyetujui penerbitan maksimal nilai maksimal Rp8,5 triliun dengan jangka waktu maksimal instrumen selama 7 tahun.

Namun, lanjut Irfan, penerbitan Rp1 triliun dengan tenor 3 tahun terlebih dahulu merupakan hasil diskusi dengan sejumlah pihak yang meliputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan mempertimbangkan kajian pada proyeksi keuangan dan langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh perseroan pada 2021.

“Termasuk untuk upaya negosiasi lanjutan guna menekan kembali biaya sewa pesawat serta biaya-biaya lainnya pada 2021. Penerbitan diestimasikan akan diterbitkan pada minggu ke-4 Januari Januari 2021,” ujarnya melalui keterbukaan informasi publik dikutip, Kamis (14/1/2021).

Irfan menyebutkan negosiasi akan diberlakukan pada seluruh armada Garuda Indonesia Group karena Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 142 pesawat dan anak usaha Citilink mengoperasikan 68 pesawat.

Menurutnya negosiasi biaya pesawat saat ini terus dilakukan komunikasi insentif dengan para lessor untuk menurunkan biaya sewa serta perpanjangan masa sewa yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan perseroan kedepannya.

Sejauh ini, Irfan memberikan gambaran berdasarkan komitmen efisiensi biaya produksi yang telah dijalankan melalui renegosiasi biaya sewa pesawat hingga biaya operasional penunjang lainnya, juga turut menunjukan hasil yang menggembirakan.

Maskapai pelat merah dengan kode GIAA tersebut berhasil melakukan penghematan hingga mencapai US$15 juta per bulannya.

“Dengan mempertimbangkan kinerja perseroan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi ini serta kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia, kami optimistis penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja Perseroan secara konsisten” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper