Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maskapai Penerbangan Menanti Kemanjuran Vaksin pada Kuartal I/2021

Keberhasilan vaksinasi akan memberikan jaminan dan kepastian bagi para pemangku kepentingan terkait mulai dari vendor penyelenggara bahan bakar, bandara hingga penyelenggara navigasi .
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Keberhasilan proses vaksinasi dan pendistribusian vaksin di Indonesia pada kuartal I/2021 menjadi kunci utama bagi maskapai nasional untuk menyusun target pertumbuhan penumpang hingga akhir tahun ini.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan setiap kebijakan yang diterbitkan pemerintah pada saat ini adalah menangani kasus Covid-19 dengan segera dan bukan membuat kebijakan yang mematikan bagi industri aviasi.

Salah satu upaya untuk segera meredakan kasus Covid-19 adalah melalui vaksin. Saat ini, ujarnya, maskapai nasional masih akan menunggu efektivitas vaksinasi dalam meredam penyebaran Covid-19.

Keberhasilan vaksinasi akan memberikan jaminan dan kepastian bagi para pemangku kepentingan terkait mulai dari vendor penyelenggara bahan bakar, bandara hingga penyelenggara navigasi untuk menyesuaikan dengan proses restrukturisasi yang akan dilakukan oleh maskapai.

“Vaksin ini menjadi perhatian penting untuk dilihat kira-kira pada 2021 ini karena bisa memberikan suatu komitmen bagi pihak terkait. Kemudian vendor yang menjadi mitra usaha apa yang dapat dilakukan. Kemudian dengan stakeholder penyelenggara bahan bakar, bandara, penyelenggara navigasi karena ada pembayaran tertunda yang sejak Maret sampai akhir tahun 2020  itu tentu ada masalah pembayaran,” ujarnya, Kamis (14/1/2020).

Denon pun menyimpulkan penyelenggaraan vaksin dari kacamata industri penerbangan penting dalam menyusun patokan berapa lama kemampuan maskapai bertahan dan bagaimana bisa segera kembali ke posisi kinerja pada 2018 hingga pada 2019. 

Selain itu, dengan menyebarnya varian baru Covid baru telah berdampak kepada pengetatan sejumlah aturan seperti pembatasan bagi Warga Negara Asing masuk ke Indonesia.

Outlook-nya pada 2021 bisa membaik ternyata varian baru menyebar lebih cepat lagi kan jadi nggak berlaku. Memang vaksinasi akan berdampak kepada periode pemulihan maskapai apakah molor atau akan tetap seperti prediksi semula,” imbuhnya.

Senada, Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengharapkan agar penanggulangan penyebaran Covid-19 semakin baik pada 2021 termasuk pemberian vaksin dapat efektif menghilangkan pandemi ini. Saat ini, kunci kesuksesan pemulihan hanya bergantung kepada menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi.

Bayu Sutanto menuturkan selama pandemi membuat aktivitas penerbangan domestik semakin para, apalagi rute internasional.

"Pada 2021 beberapa maskapai sudah ada legal dispute dengan lessor, ada tunggakan biaya di bandara selama 2020, kami sempat tak terbang sama sekali, dan terbang tapi tidak banyak, jadi tak bisa bayar tunggakan utang, ini jadi pekerjaan rumah maskapai bertahan," katanya.

Selain itu, kendati terdapat beberapa usulan stimulus seperti mengurangi biaya bandara sudah dibahas berkali-kali, realisasinya dari pemerintah tetap belum ada. Dia juga mengakui beberapa maskapai mengalami masalah SDM dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun merumahkan karyawannya.

Dia juga menyayangkan kondisi saat ini lantaran kinerja penerbangan menukik tajam ketika pandemi berlangsung, tetapi ketika 2021 pemulihannya tak secepat penurunannya.

"Dari beberapa kajian ICAO dan IATA penerbangan bisa pulih seperti 2019 itu pada 2024. Pemulihannya saat ini sangat bergantung pada pembatasan pergerakan orang, karena penularannya orang ke orang," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengharapkan kepercayaan masyarakat untuk terbang akan kembali meningkat dengan dimulainya proses vaksinasi. Lewat itu, emiten pelat merah tersebut juga mengharapkan bisa meningkatkan jumlah penumpang yang terpuruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper