Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Perdana Dimulai Besok, Pengusaha: Publik Jangan Terlena

Pemerintah menargetkan vaksinasi tahap awal untuk akan diutamakan kepada 1,48 juta tenaga kesehatan dan ditargetkan rampung pada Februari.
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani. /Bisnis.com
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pelaku usaha menyambut positif rencana vaksinasi yang akan dimulai pada Rabu besok (13/1/2021).

Vaksinasi perdana tersebut dilaksanakan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat dan melaporkan efikasi dari vaksin CoronaVac produksi Sinovac. Meski demikian, publik diharapkan tidak terlena dan tetap waspada menghadapi risiko penularan.

“Kami menyambut baik upaya untuk mengeliminasi pandemi ini. Harapan kami, meski vaksinasi sudah dijalankan, masyarakat harus tetap waspada,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani kepada Bisnis, Selasa (12/1/2021).

Hariyadi pun mengutarakan usul agar vaksinasi dapat diberikan kepada masyarakat dengan aktivitas publik yang tinggi mengingat risiko penularannya lebih besar. Meski mengusulkan demikian, dia tetap sepakat tenaga kesehatan menjadi prioritas terdepan pemberian vaksin.

“Misal di kawasan yang padat penduduk atau episentrum kasus. Di tengah komunitas seperti pasar yang risiko penularannya lebih tinggi tetapi protokol kesehatannya belum berjalan maksimal karena kesadarannya rendah. Saya harap kelompok ini bisa menjadi sasaran utama vaksin tahap awal,” kata dia.

Seiring berlangsungnya vaksinasi, Hariyadi pun berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan yang ditujukan ke aktivitas bisnis. Dia berharap pengetatan di lokasi usaha yang telah menjalankan protokol kesehatan dapat dicabut karena berdampak negatif bagi kelangsungan usaha jangka panjang.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani turut memberi sambutan positif atas dimulainya vaksinasi. Dia menilai pelaksanaan vaksinasi dapat memperlambat penyebaran virus yang telah membatasi mobilitas dan menurunkan produktivitas pasar.

“Namun perlu dicatat bahwa vaksinasi dan hubungannya dalam percepatan pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada efikasi vaksin dalam menangkal Covid-19, serta disiplin masyarakat dan pemerintah dalam menerapkan 5M,” kata Shinta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan vaksinasi tahap awal untuk akan diutamakan kepada 1,48 juta tenaga kesehatan dan ditargetkan rampung pada Februari. Usai tahapan ini, pemerintah bakal mulai memvaksinasi 17,4 juta petugas publik di rentang usia 18 sampai 59 tahun dengan aktivitas tinggi dan memiliki risiko besar terpapar virus.

Budi menjelaskan vaksinasi pada penduduk lanjut usia masih bersifat opsional karena masih menunggu informasi keamanan dari uji klinis untuk kelompok usia tersebut. Dia mengharapkan uji klinis Pfizer dan Astrazeneca mencakup rentang usia di atas 59 tahun sehingga vaksinasi pada lansia bisa segera dilakukan.

“Kita harapkan kalau vaksin Pfizer dan AstraZeneca datang pada April, itu adalah vaksin yang memang sudah uji klinisnya digunakan untuk usia atas 60 tahun. Jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia itu sekitar bulan Maret-April,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper