Bisnis.com, JAKARTA – Saham Samsung Electronics Co naik 7,1 persen ke rekor tertinggi sepanjang masa di bursa Korea Selatan pada perdagangan Jumat (8/1/2021), di tengah tanda-tanda rebound di pasar chip memori dan didukung oleh lonjakan pendapatan.
Dilansir dari Bloomberg, perusahaan terbesar Korea Selatan ini membukukan peningkatan pendapatan operasional hingga 26 persen menjadi 9 triliun won (US$8,3 miliar) pada kuartal IV/2020.
Capaian ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata perkiraan analis sebesar 9,52 triliun won. Penjualan untuk kuartal tersebut mencapai 61 triliun won. Perusahaan tidak memberikan laba bersih atau kinerja divisi, yang akan dilaporkan akhir bulan ini saat merilis laporan keuangan tahunan.
Beberapa jam sebelumnya, sesama produsen chip memori Micron Technology Inc. mengeluarkan proyeksi bullish dan memprediksikan bahwa kebutuhan dynamic random access memory (DRAM) akan melebihi pasokan pada kuartal ini.
“Kami yakin pemulihan harga memori akan berlangsung tidak hanya untuk DRAM tetapi juga untuk NAND tahun ini,” ungkap tim analis Citi sebagai tanggapan atas laporan kinerja Samsung, seperti dikutip Bloomberg.
Di sisi lain, penjualan smartphone Galaxy melemah selama kuartal terakhir karena Apple Inc. merilis iPhone pertama yang kompatibel dengan 5G. sementara itu, China meluncurkan kampanye agresif untuk mengamankan pangsa pasar bisnis konsumen.
Samsung mengirimkan 41 juta perangkat smartphone 5G dalam satu tahun terakhir, menurut perkiraan Strategy Analytics, tertinggal di belakang Apple mengirimkan 52 juta dan Huawei dengan 80 juta unit yang terjual sebagian besar di China.
Perusahaan yang berbasis di Suwon ini berencana merilis seri Galaxy S21 lebih awal dari jadwal tahunan biasanya dengan acara online pada 14 Januari mendatang. Pesaing Samsung seperti Xiaomi Corp., Oppo, dan Vivo secara agresif memposisikan diri untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Huawei di pasar internasional.