Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) mencapai 137,5 juta ton pada 2021.
Target tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan pemerintah pada tahun lalu yang mencapai 155 juta ton.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa realisasi DMO batu bara pada 2020 memang lebih rendah dari target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan adanya penurunan permintaan batu bara dalam negeri akibat dampak pandemi Covid-19, terutama dari sektor kelistrikan.
"Kalau lihat dari proporsinya, pemenuhan batu bara dalam negeri masih kecil dari target. Ini karena kebanyakan yang nyerap di sektor energi, sementara di sektor industrinya ada pelemahan, antara lain semen yang menggunakan batu bara," ujar Arifin dalam konferensi pers secara daring, Kamis (7/1/2021).
Realisasi DMO batu bara pada 2020 tercatat hanya mencapai 132 juta ton atau hanya 85 persen dari target yang ditetapkan.
Arifin menuturkan bahwa pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan batu bara untuk kepentingan dalam negeri, salah satunya mendukung pemanfaatan batu bara menjadi dimetil eter sebagai alternatif energi untuk substitusi LPG.
Baca Juga
Tahun ini Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara dapat mencapai 550 juta ton, tidak mengalami perubahan dari 2020, sedangkan realisasi produksi batu bara pada 2020 tercatat mencapai 558 juta ton.