Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat realisasi kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan hingga 2020 mencapai 10.467 megawatt.
Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan bahwa terdapat tambahan 95 MW pembangkit energi baru terbarukan (EBT) pada tahun lalu.
"Tambahan kapasitas pembangkit EBT 2020 di antaranya dari PLTA Poso sebesar 66 MW, PLTBm Merauke sebesar 3,5 MW, PLTM Sion sebesar 12,1 MW dan PLTS Atap sebesar 13,4 MW," ujar Arifin dalam konferensi pers Kinerja Tahun 2020 dan Program 2021 Sektor ESDM, Kamis (7/1/2021).
Hingga saat ini, kapasitas pembangkit EBT masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang mencapai 6.121 MW, disusul oleh pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang mencapai 2.130,7 MW, pembangkit bioenergi 1.903,5 MW, pembangkit bayu 154,3 MW, pembangkit surya 153,5 MW, pembangkit hybrid 3,6 MW.
Arifin menuturkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai target bauran sebesar 23 persen pada 2025. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan EBT.
"Pada tahun 2021 kami targetkan total kapasitas terpasang EBT akan menjadi 12.009 MW," katanya.