Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pihaknya bersama sejumlah Kementerian dalam Kabinet Indonesia maju telah menyusun travel bubble.
Travel bubble diketahui merupakan kesepakatan sejumlah negara untuk memulai kembali perjalanan lintas negara di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
"Tahap awal, travel bubble akan diterapkan di Bali karena paling terdampak pandemi. Perekonomian Bali minus 12 persen pada kuartal III/2020," ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (5/1/2021).
Anjloknya perekonomian Bali, kata Sandi, lantaran lebih dari 80 persen masyarakat di Pulau Dewata bergantung kepada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai Bali paling unggul dalam infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dibanding daerah lainnya.
"Soal travel bubble ini juga kita bicarakan tadi dengan Pak Menhub [Budi Karya Sumadi]. Ini masih dalam tahap diskusi, jadi akan kita fokuskan di Bali," ungkapnya.
Nantinya, Sandi bakal mendiskusikan ide travel bubble dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan beberapa kementerian terkait.
Dia menegaskan pemerintah tetap mendahulukan faktor kesehatan dari Covid-19 sebelum memulihkan sektor pariwisata.
"Saya akan kordinasi lagi dengan Pak Menteri Kesehatan, Ibu Menlu dan jajaran terkait lainnya, karena kita nggak mau menjanjikan sesuatu yang mungkin sangat berpotensi tergantung pada keadaan covid-19 sekarang," jelasnya.
Sandi mengatakan pemerintah dan pelaku usaha siap menerapan protokol kesehatan yang ketat melalui K4, yakni kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian Lingkungan atau CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environment Sustainability).
Faktor lainnya, kata dia, terkait penyediaan vaksinasi covid-19 maupun tes usap atau PCR guna menjamin keamanan dan kenayaman wisatawan yang hendak berkunjung ke Bali
"Kita ingin ada fokus utama untuk akselerasi bahwa masyarakat Bali dapat kepastian dari segi vaksinasi maupun tes PCR. Saya dengar dari teman-teman, masyarakat yang ke Bali itu dengan rela [melakukan] tes PCR [mandiri]," jelasnya.