Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) menargetkan membangun 170.000 sambungan rumah tangga jaringan gas kota pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan dari pembangunan jargas tersebut estimasi volume gas yang disalurkan sekitar 10 BBtud. Dia menambahkan pihaknya berupaya untuk melaksanakan integrasi infrastruktur gas untuk ketahanan pasokan, efisiensi, dan tingkat layanan lebih baik untuk kebutuhan dalam negeri.
"Dukungan dari seluruh stakeholder diharapkan dapat membantu PGN dalam upaya memperluas pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi dan khususnya dalam mencapai target bauran nasional untuk ketahanan energi nasional yang berkelanjutan," katanya melalui siaran pers, Selasa (5/1/2021).
Sementara itu, target operasi PGN pada 2021 untuk volume niaga gas bumi domestik sebesar 950 BBtud—975 BBtud volume, sedangkan volume infrastruktur transmisi domestik sebesar 2.300 MMscfd—2.400 MMscfd, dan volume niaga LNG sekitar 50 BBtud—55 BBtud.
Adapun, sepanjang periode Januari 2020—September 2020, PGN menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBtud, volume transmisi sebesar 1.276 MMscfd, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 mboe, transportasi minyak sebesar 2.780 mboe, pemrosesan LPG sebesar 34.206 ton, dan regasifikasi sebesar 93 BBtud.
Rachmat menuturkan bahwa PGN tengah menjalankan beberapa penugasan dari pemerintah seperti dalam pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk 52 kota/kabupaten, memberi harga gas khusus untuk tujuh sektor industri khusus sesuai Kepmen ESDM No. 89.K/2020, melaksanakan program gasifikasi LNG untuk 52 titik pembangkit listrik PLN.
Baca Juga
Di samping itu, PGN mengembangkan penyediaan gas bagi seluruh kilang PT Pertamina (Persero), di antaranya pembangunan terminal regasifikasi LNG Cilacap untuk memenuhi kebutuhan gas RU IV Cilacap dan penyediaan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan RU V Balikpapan.
Rachmat mengatakan bahwa PGN turut melaksanakan pembangunan proyek pipa transmisi minyak Rokan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan.
"PGN tetap menjaga kinerja di tengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi pandemi, triple shock dan ketidakpastian demand," jelasnya.