Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEM Akan Gandakan Kepemilikan pada Proyek Nikel di Indonesia

Di samping 36 persen saham unit GEM, yakni Jingmen, saat ini unit CATL memegang 25 persen, Tsingshan memiliki 21 persen, dan sisanya dimiliki oleh IMIP dan Hanwa.
Tenaga kerja asal China yang dipekerjakan di Kawasan Industri Morowali.//Bisnis-David Eka Issetiabudi.
Tenaga kerja asal China yang dipekerjakan di Kawasan Industri Morowali.//Bisnis-David Eka Issetiabudi.

Bisnis.com, BEIJING — Perusahaan baterai kendaraan listrik China GEM Co. Ltd. akan menggandakan kepemilikannya dalam proyek nikel Indonesia, menjadi investor mayoritas untuk memperkuat "kendali strategis" sumber daya di tengah kekurangan nikel.

Di bawah kerangka nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU), seperti dikutip https://auto.economictimes.indiatimes.com dari Reuters, Senin (4/1/2021), GEM mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa unit perusahaannya Jingmen telah setuju dengan mitra dalam proyek di Kawasan Industri Morowali untuk meningkatkan kepemilikannya menjadi 72 persen dari 36 persen.

Ketentuan finansial dari MoU yang belum diselesaikan tidak diungkapkan. Tidak jelas kapan MoU akan diimplementasikan.

Pabrik yang dirancang untuk memproduksi bahan kimia yang digunakan dalam baterai untuk kendaraan listrik dengan kapasitas tahunan 50.000 ton diharapkan mulai berproduksi pada akhir 2020, tetapi ditunda karena pandemi virus korona.

Seorang pejabat di kantor hubungan investor GEM mengatakan bahwa sebagian dari kapasitas akan mulai berproduksi pada tahun 2022.

GEM telah merencanakan proyek tersebut bersama dengan produsen stainless dan nikel Tsingshan Group, sebuah unit dari Contemporary Amperex Technology Ltd. (CATL), Hanwa Co. Ltd. (Jepang) dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada 2018.

Di samping 36 persen saham unit GEM, yakni Jingmen, saat ini unit CATL memegang 25 persen, Tsingshan memiliki 21 persen, dan sisanya dimiliki oleh IMIP dan Hanwa.

Berdasarkan MoU tersebut, Jingmen akan meningkatkan kepemilikannya di unit CATL dan Tsingshan masing-masing sebesar 60 persen dan 100 persen, meningkatkan kepemilikan keseluruhannya atas proyek Indonesia menjadi 72 persen.

CATL, Hanwa, dan IMIP tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar, sedangkan Tsingshan menolak berkomentar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper