Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI terkait dengan penyaluran Dana Program Kemitraan (PK) BUMN dengan Petani Tebu Rakyat, Magetan, Jawa Timur.
Direktur Kepatuhan & SDM PT Askrindo Kun Wahyu Wardana mengatakan perseroan akan menyalurkan Dana Program Kemitraan sebesar Rp11,3 miliar untuk 208 petani tebu. Sinergi BUMN dalam rangka Program Kemitraan ini merupakan upaya meningkatkan produktivitas tebu dan pendapatan petani tebu rakyat serta dapat mendorong percepatan terwujudnya Swasembada Gula Nasional.
Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwidjaja mengatakan Askrindo dan PTPN XI sudah sejak 2015 bersinergi terkait penyaluran dana program kemitraan untuk petani tebu, harapannya kerjasama ini akan terus terjalin.
"Sinergi yang baik ini perlu dukungan dari banyak pihak, Askrindo dan PTPN telah bersinergi lama dengan jumlah mitra yang selalu bertambah setiap tahunnya, diharapkan kesejahteraan petani terus terjaga serta mendukung ketahanan pangan gula nasional," katanya melalui siaran pers, Rabu (30/12/2020).
Kali ini pihaknya akan menyalurkan bantuan modal kerja kepada 123 petani tebu PG Redjosarie dan Poerwodadie untuk masa tanam 2020/2021. Selama ini yang dibutuhkan oleh petani tebu adalah modal kerja, sehingga diharapkan dapat membantu petani dan berdampak pada ketersediaan bahan baku tebu giling pada 2021 nanti, baik kuantitas maupun kualitasnya.
Kalangan petani pun berharap agar penyaluran dana di tahun depan berlanjut dan ditambah lagi jumlahnya sehingga bisa lebih banyak petani yang menerima manfaatnya.
Baca Juga
Wilayah Desa Redjosarie di Madiun ini merupakan wilayah usaha budidaya tanaman tebu ini memiliki tanah yang berbukit dan berbatu api yang sangat cocok untuk tanaman tebu dan palawija. Sementar Pabrik Gula (PG) Redjosarie dikenal sebagai lumbung tebu rakyat dan kondisi agro ekosistem yang memungkinkan tebu tumbuh dengan baik, menjadikannya relatif bersaing terhadap komoditas agribisnis lain.