Bisnis.com, JAKARTA - Kepercayaan konsumen Korea Selatan melemah tajam pada November dari level tertinggi 10 bulan karena kebangkitan virus corona menyebabkan pembatasan aktivitas yang lebih ketat.
Indeks sentimen konsumen Bank of Korea turun menjadi 89,8 dari 97,9 pada November, terendah dalam tiga bulan. Penurunan terbesar terlihat pada sub indeks yang mengukur prospek pengeluaran rumah tangga dan penilaian ekonomi mereka.
Korea Selatan kini sedang melalui gelombang virus terburuk sejak pandemi dimulai, dengan kasus harian melonjak menjadi sekitar 1.000 dari di bawah 100 pada awal November.
Lonjakan infeksi telah menimbulkan spekulasi bahwa pemerintah dapat memberlakukan langkah-langkah penekanan penyebaran virus corona yang paling ketat. Pemindahan seperti itu akan menyerupai penguncian karena fasilitas yang tidak penting akan diperintahkan untuk ditutup.
Perekonomian Negeri Ginseng telah menderita lebih sedikit daripada kebanyakan negara besar tahun ini berkat keberhasilan pengelolaan dua gelombang virus pertama dan permintaan luar negeri yang kuat untuk produk-produk teknologinya.
Namun, gelombang wabah terbaru meredupkan harapan akan pemulihan yang cepat, dengan kewaspadaan yang meningkat di antara publik dan pembatasan bisnis yang kemungkinan akan membuat sektor jasa tertekan hingga 2021.
Sementara sebagian besar komponen dalam survei turun dari bulan sebelumnya, ekspektasi untuk harga rumah naik ke level tertinggi untuk data sejak 2013.
Melonjaknya harga properti menjadi dilema kebijakan bagi bank sentral karena berusaha mempertahankan kebijakan akomodatif sekaligus lebih waspada terhadap risiko dari ketidakseimbangan keuangan.