Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kencana Energi (KEEN) Targetkan Garap EBT hingga 1.000 MW

Tahun depan, total kapasitas pembangkit EBT yang dikelola perseroan akan bertambah menjadi sekitar 50 MW dengan beroperasinya PLTMH di Madong, Toraja Utara.
PLTA air putih yang dioperasikan PT Kencana Energi Lestari Tbk/kencanaenergy.com
PLTA air putih yang dioperasikan PT Kencana Energi Lestari Tbk/kencanaenergy.com

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penyedia energi baru terbarukan, PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN) menargetkan dapat menambah kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 1.000 megawatt dalam 10 tahun ke depan.  

Wilson Maknawi, Wakil Presiden Direktur Kencana Energi Lestari, mengatakan bahwa perseroan telah mencanangkan target penambahan kapasitas dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

"Kami sekarang baru 39 MW. Untuk jangka waktu pendek 250 MW, menengah dalam waktu 5 tahun kami bisa mencapai 500 MW, bukan hanya dalam green field atau identifikasi lahan proyek dari awal. Kami bisa juga mengakuisisi proyek yang sudah jalan, misalnya," ujar Wilson dalam diskusi virtual, Senin (28/12/2020).

Saat ini, KEEN telah mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yakni PLTA Pakkat melalui PT Energy Sakti Sentosa dengan kapasitas 18 MW dan PLTA Air Putih di Bengkulu melalui PT Bangun Tirta Lestari dengan kapasitas 21 MW. 

Tahun depan, total kapasitas pembangkit EBT yang dikelola perseroan akan bertambah menjadi sekitar 50 MW dengan beroperasinya PLTMH di Madong, Toraja Utara.

KEEN juga akan mengembangkan tiga proyek baru. Ketiga proyek tersebut meliputi PLTA Kalaena di Luwu Timur berkapasitas 75 megawatt (MW), PLTA Salu Uro di Luwu Utara berkapasitas 90 MW, dan  PLTA Pakkat 2 di Sumatra Utara dengan kapasitas 35 MW. Untuk mengembangkan tiga pembangkit tersebut dibutuhkan dukungan dana investasi sekitar US$500 juta.

Sementara itu, guna mencapai target kapasitas 500 MW dalam 5 tahun mendatang, perseroan juga berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 165 MW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 100—125 MW. Tahapan selanjutnya adalah menuju target kapasitas 1.000 MW.

"Untuk 10 tahun, kami optimistis bisa capai 1.000 MW, tapi mungkin bukan 1.000 MW terpasang dan beroperasi karena dari tahap identifikasi lokasi hingga COD [commercial operation date] untuk PLTA, misalnya, bisa 8—10 tahun. Itu tantangannya," tutur Wilson.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper