Bisnis.com, JAKARTA – Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia menyatakan ada indikasi disparitas nasional penyediaan dan pemenuhan gizi masyarakat dari bahan ikan yang belum merata, khususnya di Pulau Jawa.
DFW Indonesia mendata tingkat konsumsi ikan nasional telah mencapai level 54,49 Kilogram per kapita. Tetapi, tingkat konsumsi ikan di Pulau Jawa baru di kisaran 36,37 Kilogram per kapita.
“Agak ironis karena selama ini perdagangan dan transportasi ikan selalu menuju pelabuhan di pulau Jawa tapi tingkat konsumsi ikan justru rendah” kata Koordinator DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan dalam keterangan resmi, Minggu (27/12/2020).
Abdi menilai realisasi konsumsi ikan di Pulau Jawa cukup memprihatinkan sehingga perlu ada upaya untuk menggenjotnya. Selain itu, Abdi mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi pelemahan permintaan ikan di pasar global.
Oleh karena itu, ucapnya, perlu ada penguatan konsumsi ikan di Pulau Jawa mengingat pulau tersebut merupakan kunci perekonomian nasional saat ini. Di samping itu, menurutnya perlu ada dukungan penyediaan sistem logistik yang handal untuk memperkuat perdagangan ikan nasional.
Di sisi lain, Abdi berpendapat bahwa program Gemar Makan Ikan besutan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya sebatas ajang serimonial. Pasalnya, program tersebut dinilai tidak segmentatif dan tidak menyesuaikan dengan masing-masing daerah di dalam negeri.
Baca Juga
"Padahal tingkat makan ikan orang Papua, Maluku dan Sulawesi sudah tinggi. Mestinya KKP membuat strategi dan pendekatan khusus dan segmentatif per wilayah terutama untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan di Pulau Jawa," katanya.
Sementara itu, peneliti DFW-Indonesia Hidayat Azis mengatakan perlu adanya koordinasi dengan kementerian lain dalam menjalankan program Gemar Makan Ikan. Azis menilai hal tersebut dapat meningkatkan konsumsi ikan per kapita.
Azis berujar pendekatan Gemar Makan Ikan seharusnya menjadikan ikan sebagai panganan pokok dalam kegiatan keseharian konsumen. Dengan demikian, Azis berpendapat program Gemar Makan Ikan tidak lagi sebatas program seremonial dan kampanye.
Azis menyarankan agar KKP bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dalam meningkatkan konsumsi ikan per kapita di Pulau Jawa. Kedua kementerian tersebut dinilai bisa menghasilkan program edukasi tentang manfaat dan nilai gizi ikan kepada masyarakat di Pulau Jawa.
"Makan ikan perlu menjadi gaya hidup baru bagi generasi muda agar tidak gengsi sehingga tingkat konsumsi ikan meningkat di Jawa," katanya.