Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Deretan Fakta Mengejutkan Pelabuhan Patimban, Bikin Bangga!

Pelabuhan Patimban yang baru saja resmi diluncurkan oleh pemerintah ternyata menyimpan segudang fakta mengejutkan yang wajib untuk diketahui.
Suasana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020). / Bisnis-Rinaldi M. Azka
Suasana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020). / Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah resmi meluncurkan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Pelabuhan ini digadang-gadang menjadi pelabuhan terbesar menyaingi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sinergi dari kedua pelabuhan tersebut diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya, untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, seperti produk otomotif.

Adapun, lokasi Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat berada di antara Jakarta – Cirebon dan dapat ditempuh melalui jalan tol, jalur Pantura, dan jalur kereta api.

Sementara, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan dalam menghadapi Asean Connectivity 2025, Pelabuhan Patimban diharapkan dapat berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok karena saat ini aksesibilitas waktu tempuh dari Kawasan Industri Jawa Barat ke Pelabuhan Tanjung Priok dapat mencapai 4 hingga 5 jam.

Tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengakomodir 52 persen dari lalu lintas kontainer internasional di Indonesia. Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan jalan tol dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.

Bisnis.com mrangkum sejumlah fakta menarik terkait pelabuhan di utara Jawa Barat tersebut. Pertama, Patimban adalah proyek tahun jamak dengan nilai investasi fantastis. Pembangunan Pelabuhan Patimban sudah dimulai sejak 2019 dan diselesaikan secara bertahap hingga ditargetkan rampung pada 2027.

Untuk menyelesaikan proyek ambisius seluas 654 hektare itu pemerintah membutuhkan investasi cukup besar. Presiden Joko Widodo bahkan mengatakan untuk tahap pertama, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp29 triliun. Sementara total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan itu hingga selesai mencapai Rp50 triliun.

Kedua, proyek Patimban juga diharapkan jadi hub produksi otomotif. Presiden bahkan menyebut nantinya sebagian besar yang masuk ke Patimban adalah untuk ekspor mobil ke Australia, New Zealand, dan negara Asean lainnya.

Pada hari yang sama saat soft launching, akan dilaksanakan ekspor perdana sejumlah 140 unit mobil dengan menggunakan Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd ke Brunei Darussalam.

Ketiga, Pelabuhan Patimban juga dinilai berada di lokasi yang cukup strategis. Pelabuhan ini berlokasi di Subang Jawa Barat yang berada di antara Jakarta – Cirebon. Selain itu, Patimban juga terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa.

Keempat, membuka lapangan kerja baru hingga 200.000. Penambahan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat khususnya akan dirasakan bagi yang berdomisili di sekitar pelabuhan.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan bahkan sesumbar dalam 10 tahun ke depan, Pelabuhan Patimban dapat membuka lapangan kerja hingga 4,3 juta.

Kelima, Patimban menjadi hub utama bagi proyek segitiga rebana Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Selain itu, Pemprov Jawa Barat menargetkan akan membangun kota penyangga pelabuhan dengan estimasi dapat menampung 1 juta penduduk.

Keenam, pada periode operasi awal, Patimban akan dapat melayani bongkar muat di terminal kendaraan sebanyak 218.000 completely built unit (CBU) kendaraan per tahun dan terminal kontainer 250.000 TEUs per tahun. Adapun, ketika sudah mencapai kapasitas ultimate, Patimban dapat melayani 600.000 CBU per tahun dan 7,5 juta TEUs.

Ketujuh, calon operator Pelabuhan Patimban sudah dapat dipastikan diisi oleh konsorsium yang dipimpin CTCorp sebagai satu-satunya peserta prakualifikasi lelang yang lolos ke tahap lelang operator. Adapun, operasi sementara hingga beralih kepada pemenang lelang dilakukan oleh KSOP Kelas II Patimban dibantu tenaga profesional dari Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) dan Jepang.

Konsorsium yang disebut sebagai Konsorsium Patimban ini terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper